RAMPAK BEDUNG BERGEMURUH DI CANBERRA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 30/9 (Antara) - Penampilan rampak bedug asal Provinsi Banten yang berkolaborasi dengan empat penari dan empat penabuh memukau para penonton dan menjadikan "Indonesia Fair 2014" bergemuruh di Canberra, Australia.
Penampilan seni rampak bedug asal Provinsi Banten tidak saja memukau para penonton tetapi juga Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, demikian Director, Projecting Indonesia Yasmi Adriansyah kepada Antara London, Selasa.
Dubes menyatakan kekagumanan dan bangga sekaligus terharu melihat seni tradisi Indonesia ditampilkan pemuda-pemudi dari Provinsi Banten di negara itu.
Dubes mengakui tampilan para seniman memperkuat keyakinannya dengan sentuhan tangan terampil dari para seniman Tanah Air, penampilan seni tari dan kriya Indonesia selalu unggul dan menjadi penarik wisatawan dari mancanegara untuk datang ke Indonesia.
Para penonton pun tidak kalah sumringah. "Luar biasa. Bangga sekali menjadi bangsa Indonesia ketika menyaksikan rampak bedug Banten ini." ujar Vindy, seorang entrepreneur dan ibu rumah tangga yang tampak antusias menonton.
Arief Rudiantoro, event manager Channel Expo yang melaksanakan acara ini mengatakan, walaupun mengadakan "Indonesia Fair 2014" ini secara umum tidak mudah, namun sangat puas dengan penampilan seni budaya Provinsi Banten yang menjadikan kegiatan ini sukses.
Direktur Channel Expo Wenny Setyawati mengatakan, selaku investor "Indonesia Fair 2014", di masa mendatang akan disiapkan dengan skala yang lebih besar. "Kami yakin Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dan sangat layak dipromosikan di luar negeri," ujarnya.
Dari pengamatan Projecting Indonesia, sejumlah peserta eksibisi "Indonesia Fair 2014" terlihat optimis dengan prospek yang mereka jajaki selama di Canberra.
Kepala Biro Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Faisal mengakui mendapatkan beberapa peluang kerja sama, di antaranya dengan ANUEdge untuk pelatihan pejabat senior dan dengan Australia-Indonesia Centre untuk pengembangan bidang pariwisata Sulawesi Tenggara."
Sementara stand Bank Negara Indonesia (BNI) juga banyak mendapatkan perhatian pengunjung. BNI berharap mendapatkan peluang lebih besar dari sisi pengiriman remiten, khususnya dari diaspora Indonesia di Australia.
Adapun Pelindo II terlihat intensif melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Port of Townsville, perusahaan pelabuhan terbesar ketiga di negara bagian Queensland, Australia. Pelindo II beserta Pertamina adalah dua BUMN yang menjadi sponsor Indonesia Fair 2014.
Stand lain yang banyak didatangi pengunjung diantaranya adalah Kabupaten Jayawijaya dengan produk unggulan Kopi Cartenz, Madu Jayawijaya dan Sari Buah Merah.
Demikian juga dengan stand Konawe Selatan, Sultra melalui potensi pariwisata dan pertambangan. Adapun stand UKM yang turut mengundang decak kagum adalah Paras Ayu Yogyakarta yang menampilkan busana batik dengan desain kontemporer.
Kepada Projecting Indonesia, sejumlah pengunjung menyampaikan harapan agar ajang Indonesia Fair di masa datang dapat dipromosikan lebih agresif. Harapan para pengunjung tersebut disambut secara optimis oleh Direktur Asia Connecting, perusahaan Indonesia di Canberra yang menjadi mitra Channel Expo."Pada Tahun 2015, saya dan teman-teman akan menggarap acara-acara seperti ini lebih baik lagi," demikian Wien Hendriyanto. ***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S. Muryono/S. Muryono) 30-09-2014 13:57:35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar