PROMOSI KULINER INDONESIA DI ASEAN FARMER MARKET
London, 24/9 (Antara) - Bersinergi bersama lima Kedubes negara ASEAN yakni Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam, jualan warung Indonesia hasil karya diaspora Indonesia laris manis diserbu para pengunjung di ASEAN Farmers Market, Praha, Republik Ceko.
Untuk ke tiga kalinya, KBRI Praha berpartisipasi untuk mempromosikan kuliner Indonesia seperti kue lumpur, risoles, lemper, tempe, wajik, kerupuk, dan bubur sum-sum di Farmers Market di Dejvice Square, Praha, demikian Sekretaris III, Fungsi Penerangan KBRI Praha, Fitriyani Riduan kepada Antara London, Rabu.
Keikutsertaan Kedubes ASEAN disambut hangat Walikota Praha 6, Marie Kousalikova, yang membuka secara resmi ASEAN Farmers Market 2014, disaksikan para Duta Besar negara ASEAN, kalangan diplomatik, dan warga setempat.
Walikota menyatakan penghargaan atas partisipasi terus-menerus Kedubes ASEAN di acara tersebut karena telah menjadi warga kota yang memiliki solidaritas dan kepedulian terhadap kotanya.
Dubes RI Praha, Emeria W.A. Siregar, mengatakan partisipasi KBRI Praha merupakan langkah strategis mendekatkan hubungan "people-to-people" ke dua negara melalui promosi kuliner.
Partisipasi negara-negara ASEAN pada acara tersebut dimaksudkan untuk memasyarakatkan ASEAN di Republik Ceko sekaligus menyambut ASEAN Community 2015.
Partisipasi Kedubes negara-negara ASEAN itu merupakan rangkaian kegiatan ASEAN Committee in Prague (ACP) yang menyelenggarakan ASEAN Film Festival pada 9-12 September lalu di Bioskop Lucerna, dan akan menyelenggarakan ASEAN Family Day pada 27 September mendatang.
Farmers Market di Dejvice Square merupakan pasar tradisional tertua dan salah satu yang terbesar di Praha, dikunjungi sekitar 10.000 orang. Pasar tersebut menjual aneka buah dan sayur para petani setempat dan kuliner khas Ceko. Pasar buka setiap Sabtu, mulai Maret hingga Desember sepanjang tahun.
Pengunjung yang rata-rata warga setempat juga membeli aneka tumbuhan seperti cabe dan serai yang bibitnya didatangkan khusus dari tanah air dan dikembangkan oleh seorang diaspora Indonesia yang memiliki usaha perkebunan di Ceko.***2***
(ZG)
(T.H-ZG/C/S. Suryatie/S. Suryatie) 24-09-2014 07:49:27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar