DUTA REGGAE INDONESIA ANGKAT ISU ANTI RASIS
London,
20/5 (ANTARA) - Duta Reggae Indonesia (Indonesia Reggae Ambassador), Ras Muhamad, mengangkat isu anti rasisme
dalam penampilannya di Oslo, bertepatan dengan peringatan hari nasional di mana
Norwegia mendeklarasikan konstitusinya.
"Saya merasa sangat bangga bisa
pentas lagi di Oslo mengangkat nama Indonesia, budaya dan karya-karya putra bangsa di hadapan penonton
di Oslo," ujar Ras Muhamad kepada ANTARA London, Minggu.
Ras Muhamad yang
tampil di panggung kehormatan berhasil menghipnotis masyarakat Norwegia yang
tengah merayakan Hari Konstitusi Norwegia di Taman Kuba/Kuba Parken di kota
Oslo-Norwegia baru baru ini.
Menurut Ras
Muhamad, yang beribukan seorang diplomat , penampilannya di Oslo merupakan
keempat kalinya ia mentas di Norwegia.
Dikayakannya
pada tahun 2008 , Ras mendapat kesempatan tampil dalam tiga kali pertunjukkan dengan Kasimba dan Admiral
P dedengkot Reggae Norwegia.
"Saya juga
berkolaborasi dengan Admiral P di lagu "Wicked again" yang dirilis
2009 dalam bentuk album kedua saya, Next Chapter," ujarnya. Sekitar kurang
lebih sejam Ras Muhamad & Kasimba/Ras Steven tampil bersama di
Norwegia.
Dalam
penampilannya pada peringatan hari nasional di mana Norwegia mendeklarasikan
konstitusinya, Ras mengangkat isu anti-rasisme,
dengan membwakan lagu "No More Violence" . lagu soal anti-kekerasan & anti-rasisme.
"Alhamdulillah, penonton sangat responsif dan bisa menghargai lagu-lagu yang saya bawakan
walau sebagian besar dalam bahasa Indonesia mereka tetap berjoget dan menikmati alunan musik reggae yang saya
persembahkan," ujar pria kelairan Jakarta dari seorang ibu diplomat.
Menurut Ras,
berhubung 17 Mei adalah hari nasional di mana Norwegia mendeklarasikan
konstitusinya, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bangsa yang cinta damai
tak seperti apa yang terjadi dalam tragedi kekerasan Xenophobhia tahun
lalu.
Hal ini dapat
dilihat saat mereka angat tangan untuk kebersamaan saat Ras Muhamad pentas.
Diakuinya ada
pengalaman yang menarik dan lucu ada beberapa dari penonton yang tujuannya
ingin melihatnya pentas lagi di
Norwegia.
"Mereka
menegur saya setelah pentas & mengucap "Hey, kita lihat sewaktu kamu
perform di Royal Salute 4 tahun lalu dengan Ras Steven dan akhirnya kamu bisa
manggung lagi di sini ya," ujarnya.
Dikatakan,
sudah terlalu lama dan ada yang menyampaikan bahwa akhirnya bisa
lihat menyaksikan pentas karena saat
Ras tampil di Royal
Salute 4 tahun lalu di Norwegia, mereka tidak sempat hadir.
Dikatakannya
untuk kenang-kenangan mereka meminta tanda tangan saya agar bisa mengingat
akhirnya bisa liat saya pentas. ¿Saya cukup terharu bahwa ada yang ingat bahwa
saya pentas di Oslo empat tahun yang lalu & ingin melihat saya lagi,¿ ujar
Ras yang punya nama asli "Muhamad Egar".
Menurut Ras
cerita lainnya adalah di atas panggung KaSimba mengenakan kemeja Batik yang
diberikan Ibundanya dan KaSimba terlihat seperti Nelson Mandela.
Dalam penampilannya
selain mempersembahkan karya-karya masing-masing, Ras dan KaSimba kami di atas
panggung juga memperkenalkan budaya Indonesia.
Jika diperhatikan Tam (topi untuk rambut gimbal) ada pin Garuda-nya,
jadi di mana pun ia berada.
"Insya
Allah spirit nasionalisme tak lepas dari saya," ujarnya.
Selain itu
Ras juga merasa bangga mengenakan syal yang baru didapat saat berkunjung ke
Etiopia seminggu lalu. Ras yang banyak
mempelajari pemikiran seorang pemimpin Ethiopia, Haile Selassie yang punya
pikiran progressif: mempromosikan multilateralisme, kolektifisme, dan menentang
feodalisme. Ia juga dikenal sebagai pejuang Ethiopia melawan imperialisme
Italia.
***3***(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 20-05-2012 06:19:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar