Selasa, 22 Mei 2012

ANTI RASIS



DUTA REGGAE INDONESIA ANGKAT ISU ANTI RASIS

            London, 20/5 (ANTARA) - Duta Reggae Indonesia (Indonesia Reggae Ambassador),  Ras Muhamad, mengangkat isu anti rasisme dalam penampilannya di Oslo, bertepatan dengan peringatan hari nasional di mana Norwegia mendeklarasikan konstitusinya.

           "Saya merasa sangat bangga bisa pentas lagi di Oslo mengangkat nama Indonesia, budaya dan  karya-karya putra bangsa di hadapan penonton di Oslo," ujar Ras Muhamad kepada ANTARA London, Minggu. 
      Ras Muhamad yang tampil di panggung kehormatan berhasil menghipnotis masyarakat Norwegia yang tengah merayakan Hari Konstitusi Norwegia di Taman Kuba/Kuba Parken di kota Oslo-Norwegia baru baru ini.

           Menurut Ras Muhamad, yang beribukan seorang diplomat , penampilannya di Oslo merupakan keempat kalinya ia mentas di Norwegia.

           Dikayakannya pada tahun 2008 , Ras mendapat kesempatan tampil dalam tiga  kali pertunjukkan dengan Kasimba dan Admiral P dedengkot Reggae Norwegia. 
      "Saya juga berkolaborasi dengan Admiral P di lagu "Wicked again" yang dirilis 2009 dalam bentuk album kedua saya, Next Chapter," ujarnya. Sekitar kurang lebih sejam Ras Muhamad & Kasimba/Ras Steven tampil bersama di Norwegia. 
      Dalam penampilannya pada peringatan hari nasional di mana Norwegia mendeklarasikan konstitusinya, Ras mengangkat isu anti-rasisme,  dengan membwakan lagu "No More Violence" .  lagu soal anti-kekerasan & anti-rasisme.

           "Alhamdulillah, penonton sangat responsif dan  bisa menghargai lagu-lagu yang saya bawakan walau sebagian besar dalam bahasa Indonesia mereka tetap berjoget dan  menikmati alunan musik reggae yang saya persembahkan," ujar pria kelairan Jakarta dari seorang ibu diplomat. 
      Menurut Ras, berhubung 17 Mei adalah hari nasional di mana Norwegia mendeklarasikan konstitusinya, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bangsa yang cinta damai tak seperti apa yang terjadi dalam tragedi kekerasan Xenophobhia tahun lalu. 
      Hal ini dapat dilihat saat mereka angat tangan untuk kebersamaan saat Ras Muhamad pentas.

    Diakuinya ada pengalaman yang menarik dan lucu ada beberapa dari penonton yang tujuannya ingin melihatnya  pentas lagi di Norwegia. 
      "Mereka menegur saya setelah pentas & mengucap "Hey, kita lihat sewaktu kamu perform di Royal Salute 4 tahun lalu dengan Ras Steven dan akhirnya kamu bisa manggung lagi di sini ya," ujarnya.

           Dikatakan, sudah terlalu lama  dan  ada yang menyampaikan bahwa akhirnya bisa lihat menyaksikan pentas karena saat
Ras tampil di  Royal Salute 4 tahun lalu di Norwegia, mereka tidak sempat hadir. 
      Dikatakannya untuk kenang-kenangan mereka meminta tanda tangan saya agar bisa mengingat akhirnya bisa liat saya pentas. ¿Saya cukup terharu bahwa ada yang ingat bahwa saya pentas di Oslo empat tahun yang lalu & ingin melihat saya lagi,¿ ujar Ras yang punya nama asli "Muhamad Egar".

           Menurut Ras cerita lainnya adalah di atas panggung KaSimba mengenakan kemeja Batik yang diberikan Ibundanya dan KaSimba terlihat seperti Nelson Mandela. 
      Dalam penampilannya selain mempersembahkan karya-karya masing-masing, Ras dan KaSimba kami di atas panggung juga memperkenalkan budaya Indonesia.  Jika diperhatikan Tam (topi untuk rambut gimbal) ada pin Garuda-nya, jadi di mana pun ia  berada.

           "Insya Allah spirit nasionalisme tak lepas dari saya," ujarnya.

           Selain itu Ras juga merasa bangga mengenakan syal yang baru didapat saat berkunjung ke Etiopia seminggu lalu.  Ras yang banyak mempelajari pemikiran seorang pemimpin Ethiopia, Haile Selassie yang punya pikiran progressif: mempromosikan multilateralisme, kolektifisme, dan menentang feodalisme. Ia juga dikenal sebagai pejuang Ethiopia melawan imperialisme Italia.

    ***3***(ZG)

(T.H-ZG/B/M019/M019) 20-05-2012 06:19:32
                       

Tidak ada komentar: