KBRI BERLIN GELAR LOMBA PIDATO BAHASA INDONESIA
London, 6/5
(ANTARA) - KBRI Berlin mengelar lomba pidato dalam Bahasa Indonesia untuk
pertama kalinya di Jerman, setelah dilakukan sosialisasi sejak Januari 2012
yang lalu melalui "website" (laman) KBRI Berlin dan penyebaran
informasi ke universitas di Jerman.
Atase
Pendidikan KBRI Berlin, Republik Federal
Jerman, Yul Y. Nazaruddin kepada ANTARA London, Minggu, mengatakan lomba pidato
diadakan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-60 hubungan bilateral
Indonesia-Jerman.
Selain itu,
bertujuan untuk memperluas penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan masyarakat
Jerman serta kegiatan diplomasi seni dan budaya serta pengetahuan tentang
Indonesia.
Sebanyak 18
orang peserta yang seluruhnya warganegara Jerman dan berasal dari berbagai kota
di Jerman, di antaranya dari Koeln, Siegen, Passau, Konstanz, Bremen, Hamburg,
Göttingen, Leipzig dan Berlin.
Masing-masing
peserta mengusulkan tema pidato yang mengacu pada persyaratan yang sudah
diumumkan, di antaranya adalah "Indonesia menurut pandangan saya",
"Indonesia, dengan Tantangan, Kesempatan dan Prospek dimasa depan",
dan sebagainya.
Babak
penyisihan dilaksanakan di masing-masing perwakilan RI di Jerman di KJRI
Frankfurt, KJRI Hamburg dan KBRI Berlin pada akhir April lalu untuk para
peserta yang berdomisili di daerah akreditasi masing-masing perwakilan.
Babak
penyisihan memilih enam pemenang, masing-masing dua orang dari tiap perwakilan
yang kemudian akan diikutsertakan pada babak final yang akan dilaksanakan di
KBRI Berlin, akhir Mei 2012.
Pada pelaksanaan
babak penyisihan tersebut, semua peserta dengan semangat berpidato dalam Bahasa
Indonesia selama kurang lebih 5 - 10 menit, yang dinilai oleh tiga juri.
Banyak di
antaranya sudah mulai lancar dan bisa berbahasa Indonesia dengan fasih. Mereka
membawakan pidato sesuai dengan latar belakang pendidikannya masing-masing.
Ada yang
berpidato dengan tema Indonesia akan dibawa kemana, persepsi mereka tentang
Indonesia ditinjau dari bidang ekonomi, persepsi mereka melihat Indonesia dari
segi kedokteran, Indonesia makin sehat, dan sebagainya.
Menurut Atase
Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Dr Yul Y. Nazaruddin, penyelenggaraan
lomba pidato bahasa Indonesia juga bertujuan memperluas penggunaan Bahasa
Indonesia di Jerman oleh KBRI Berlin.
Program-program lainnya, misalnya, adalah penyelenggaraan Kursus Bahasa
Indonesia gratis berjalan hampir selama empat yang diikuti antara 10 sampai 20
warganegara Jerman, dan juga adanya dukungan universitas di Jerman yang
menyelenggarakan kursus bahasa Indonesia.
Animo
masyarakat Jerman mempelajari dan mengetahui tentang Indonesia di Jerman cukup
banyak.
Sampai saat
ini ada tujuh universitas di Jerman yang mempunyai program studi yang kaitannya
dengan Indonesia, dan tiga lainnya mempunyai program riset dan kerja sama
dengan Indonesia.
Pada tiap
universitas tersebut juga diajarkan Bahasa Indonesia dengan intensif.
Meskipun
Jerman letaknya cukup jauh dari Indonesia, namun masyarakat Jerman yang
menguasai Bahasa Indonesia, mengetahui budaya dan seni Indonesia cukup banyak.
Bahkan juga
berkunjung ke Indonesia dalam rangka magang, terlibat dalam kerja sama riset
antar-perguruan tinggi dan lembaga riset, studi jangka pendek, dan berwisata,
demikian Dr Yul Nazaruddin.***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 06-05-2012 13:24:59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar