Kamis, 31 Mei 2012

RUMAH BUDAYA



DUBES RESMIKAN RUMAH BUDAYA INDONESIA DI BERLIN

            London, 28/5 (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Jerman Dr Eddy Pratomo mengataka, budaya merupakan aspek diplomasi, bahkan dalam  kenyataannya sering kali menjadi dasar dalam proses interaksi bilateral dan multilateral diantara bangsa-bangsa di Dunia.

           Hal itu disampaikan Dubes saat meresmikan Rumah Budaya Indonesia di Berlin, ujar Sekretaris III-Penerangan, Sosial dan Buudaya KBRI Berlin, Purno Widodo kepada ANTARA, Senin.

           Menurut Dubes Eddy Pratomo, di Jerman dimana tampak semakin banyak masyarakat dari berbagai profesi yang tertarik dengan Indonesia, baik dengan  budaya, masyarakat maupun sejarahnya.

    Menyikapi hal tersebut maka dibukalah Rumah Budaya Indonesia pada hari ini untuk memberikan pelayanan kepada mereka.

           Selain sebagai salah satu strategi diplomasi Indonesia dalam melakukan penetrasi budaya Indonesia di Jerman, Rumah Budaya Indonesia ini juga akan berfungsi sebagai forum untuk menaungi berbagai aktivitas  yang berhubungan dengan kebudayaan.

           Selain itu, Rumah Budaya Indonesia ini juga merupakan bukti konkrit Pemerintah RI dalam membangun dan mempromosikan budaya Indonesia, demikian imbuh Dubes Pratomo yang menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu rangkaian peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jerman.

           Rumah Budaya Indonesia diresmikan dengan pengguntingan pita oleh Dubes RI didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin Dr. Yul Yunazwin Nazaruddin serta Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan Dr. Taufik Hanafi mewakili Mendikbud yang sedianya membuka acara.

           Dr Taufik Hanafi dalam pidatonya juga menggarisbawahi pentingnya diplomasi budaya yang menjadi instrumen penting dalam merekatkan hubungan dua negara. Diharapkannya Rumah Budaya ini menjadi rujukan masyarakat Jerman serta masyarakat Eropa yang ingin mengetahui dan mempelajari Indonesia.

           Acara pembukaan Rumah Budaya Indonesia diisi dengan parade budaya Indonesia yang menampilkan berbagai  tari dan musik tradisional Indonesia serta sajian kuliner Indonesia.

           Acara yang dilangsungkan di akhir pekan tersebut ternyata tetap mendapatkan perhatian masyarakat Jerman dari berbagai profesi dengan sesaknya ruangan. Mantan Duta Besar Jerman untuk Indonesia  Dr Heinrich Seemann juga tampak hadir.

           Menempati area tak kurang dari dari 400 M2, Rumah Budaya Indonesia di Jerman ini terletak berdekatan dengan Kedutaan Besar Indonesia.

           Selain dilengkapi dengan berbagai perangkat musik tradisional seperti Gamelan Jawa, Sunda, Bali, Talempong, Angklung dan busana pengantin tradisional dari berbagai propinsi di Indonesia, Rumah Budaya Indonesia ini dilengkapi juga dengan perpustakaan yang telah dikembangkan sejak tahun 2009.

           Tak kurang dari 7000 judul buku dikelola melalui inventarisasi secara elektronik. Buku-buku tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber seperti hibah, pengadaan langsung atau pembelian di pameran-pameran buku seperti Frankfurt Book Fair.

           Dubes mengatakan semua buku yang tersedia merupakan referensi tentang Indonesia atau yang berhubungan dengan Indonesia yang ditulis dalam bahasa Indonesia, Jerman maupun Inggris.

           Buku-buku koleksi lainnya sebanyak 3000an judul telah disumbangkan ke berbagai perpustakaan lain karena terdapat berbagai judul dengan jumlah ganda atau judul kurang selaras dengan tema Indonesia.

           Perpustakaan ini juga dapat membantu masyarakat Jerman yang ingin membeli buku-buku tentang Indonesia dalam bahasa Jerman.

           Perpustakaan ini akan difungsikan sebagai sumber informasi bagi para akademisi maupun masyarakat umum lainnya yang ingin melakukan penelitian tentang Indonesia atau yang ingin tau lebih tentang Indonesia, demikian Dubes Pratomo.

    ***3***
(ZG)



(T.H-ZG/B/M019/M019) 28-05-2012 05:43:03

         

Tidak ada komentar: