SENIMAN
YUNANI PAMERKAN KARYA SENI BATIK INDONESIA
London, 22/5
(ANTARA) - Seniwati Yunani, Sofia
Boboli, memperagakan sekitar 40 karya batik bertema "Keindahan Alam Yunani
Dalam Seni Batik" di gallery miliknya di daerah Ano Petralona, salah satu
sudut Kota Athena, Yunani, 10 Juni 2012.
Pameran ini
merupakan pameran tunggal keempat Sofia Boboli dengan hasil karyanya yang
bertema batik, ujar Seketaris Satu Pelaksana Fungsi Pensosbud dan staf KBRI
Athena Jani Mediawati Sasanti kepada ANTARA London, Selasa.
Dikatakannya,
pameran batik yang dilakukan Sofia Boboli diharapkan dapat lebih mengenalkan
budaya Indonesia di Yunani dan berujung pada peningkatan "people to people
contact" antara masyarakat kedua negara.
Pada acara
pembukaan Sofia Boboli menyatakan bahwa pameran batik ini merupakan ungkapan
rasa cintanya terhadap seni membatik. Pemilihan tema tersebut terinspirasi dari
keindahan alam Yunani dan dituangkan dalam teknik batik, ujarnya.
Menurutnya,
batik dapat memberikan cita rasa seni yang lebih, selain ringan dan menyejukkan
juga dapat menimbulkan rasa senang, indah dipandang dan memberikan wibawa bagi
yang memakainya.
Di depan
undangan dan murid-murid kursusnya, Sofia mngakui sangat senang dapat mengikuti
kursus membatik yang diselenggarakan KBRI Athena.
Pengalaman
mengikuti kursus tersebut memperkaya pengetahuannya akan seni membatik, yang
selama ini hanya dipelajarinya sendiri.
Teknik
pembuatan batik Sofia Boboli dengan mencampurkan lilin (malam) dengan garam
kasar atau teh, alkohol, air serta bahan lain untuk memberikan sentuhan dan
hasil yang diinginkan.
Sebanyak 15
selendang batik berlatar belakang warna cerah dan bercorak daun, gelombang air
atau corak lainnya tergantung dari langit-langit. Selain itu terjajar dengan
rapi beberapa sarung bantal batik motif jumputan dengan warna-warna pastel biru
dan merah muda.
Para
pengunjung juga terlihat mengagumi sekitar 18 hiasan/lukisan dinding dengan
gradasi warna dan corak daun yang hampir mendominasi seluruh lukisan. Dalam
pameran juga diperagakan alat untuk membatik berupa canting, cap batik
dan malam.
Proses
pembuatan batik dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan
canting atau kuas yang dituangkan dalam media kain katun dan sutra.
Salah satu daya tarik lain pameran ini
adalah pengunjung mendapatkan kesempatan
untuk melihat secara langsung proses pembuatan batik.
Bau malam yang
sedang dicairkan menyengat hidung pengunjung yang menyaksikan beberapa murid
Sofia Boboli sedang membatik dari proses memberikan malam, mencap ataupun
proses pencelupan.
Pameran ini
merupakan pameran tunggal keempat Sofia Boboli bertema Batik, selain itu ia
juga sering mengikuti pameran seni gabungan dengan beberapa artis lain di
Athena maupun di luar kota Athena.
Sofia Boboli,
lulusan seni rupa terapan, Universitas Thessaloniki memiliki kursus seni
bernama "Ship Art" yang mengajarkan melukis dan membatik selama dua
tahun terakhir ini, dengan jumlah murid rata-rata 10 orang.
Pengajaran Seni membatik yang dilakukan
Sofia Boboli bukanlah yang pertama kalinya di Yunani, begitupun Eleni Grafakou,
mantan penerima Dharmasiswa dilakukan secara konsisten sejak tahun 2008.
Eleni Grafakou
mengajarkan seni membatik di pusat kebudayaan Kifissia dan Maroussi dan masuk
sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Dasar Hellenic American
Educational Foundation dimana ia
mengajar sebagai guru seni. ***3***
(T.H-ZG/B/F002/F002) 22-05-2012 10:00:42
SILAT - MASYARAKAT MAROKO CINTAI PENCAK SILAT INDONESIA
London, 22/5
(ANTARA) - Pencak Silat Indonesia yang merupakan warisan budaya leluhur bangsa
Indonesia cukup digemari oleh masyarakat Maroko.
Hal ini terlihat
saat anak-anak, remaja dan pemuda Maroko mendemonstrasikan kemampuan pencak
silat Indonesia di hadapan publik Maroko, ujar Sekretaris III / Pelaksana
Fungsi Pensosbud, Suparman Hasibuan kepada ANTARA London, Selasa.
Asosiasi Pencak
Silat Indonesia Maroko yang menjadi salah satu mitra kerja KBRI Rabat
mengadakan Pagelaran Pencak Silat di Auditorium Sinema Sale-Maroko dalam rangka
memperingati Hari Lahir Putra Raja, Pangeran Moulay Hassan, minggu ini.
Pada pembukaan
pagelaran tersebut dikumandangkan lagu kebangsaan Maroko dan lagu kebangsaan
Indonesia yang dihadiri Dubes RI untuk
Maroko, Tosari Widjaja beserta seluruh staf KBRI Rabat dan kalangan masyarakat
Indonesia di Maroko.
Aksi unjuk
kebolehan seni beladiri tradisional Indonesia tersebut, yang menampilkan
gerakan dinamis dengan tangkas diperagakan para remaja Maroko, sehingga
mengundang tepuk tangan dari masyarakat Maroko yang memadati Auditorium Sinema
Sale-Maroko.
Dalam
menyatukan gerakan silat, ucapan "Satu, Dua, Tiga" dengan tegas
dituturkan para pemain pencak silat sehingga mengundang tepuk tangan dari Dubes
Tosari Widjaja serta masyarakat Indonesia lainnya.
Untuk
kesuksesan acara tersebut, KBRI Rabat memberikan dukungan penuh kepada Ketua
Pencak Silat Indonesia Maroko Abdessalam yang juga merupakan warga Maroko.
Dubes Tosari
Widjaja dalam sambutannya pada acara pembukaan menyampaikan komitmen Pemerintah
Indonesia untuk senantiasa memberikan dukungan atas berbagai kegiatan dan upaya
Asosiasi Pencak Silat Indonesia Maroko dalam mempromosikan Pencak Silat di
Maroko.
Dubes juga
menyampaikan kesiapan Pemerintah Indonesia untuk mendatangkan para guru silat
Indonesia untuk memberikan pelatihan pencak silat bagi pemuda-pemudi
Maroko.
Pada kesempatan
tersebut Dubes Tosari Widjaja memberikan piagam penghargaan kepada Ketua Pencak
Silat Indonesia Maroko Abdessalam atas upayanya mempromosikan pencak silat di
Maroko.
Sebagai salah satu
bentuk dukungan KBRI Rabat pada acara tersebut, lima mahasiswa Indonesia di
Maroko telah tampil pada acara pagelaran tersebut untuk mendemonstrasikan
pencak silat.
(ZG)
(T.H-ZG/B/A008/A008) 22-05-2012 08:17:50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar