PERAGAWATI INGGRIS TAMPILKAN BUSANA GHEA DI LONDON
London,
28/4 (ANTARA) - Enam peragawati asal Inggris memperagakan busana karya
perancang terkemuka Indonesia Ghea Panggabean yang mengadakan pegalaran busana
tunggal di The Bentley, Harrington
Gardens, London, Senin sore.
Peragaan
busana menampilkan rancangan Ghea Panggabean terdiri atas batik dan kain
sasirangan serta gaum malam bludru, menarik perhatian lebih dari 100 pencinta
mode di London termasuk istri Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Ny Lastry
Hamzah Thayeb, Mamiek Soeharto, putri bungsu mantan presiden Soeharto, dan
Atase Perdagangan KBRI London, Merry Maryati.
Ny Lastry
Hamzah Thayeb kepada ANTARA London, Senin malam mengakui sebagai wanita
Indonesia ia merasa ada suatu kebanggaan seorang perancang busana Indonesia
bisa tampil go internasional di Inggris.
"Saya
lihat para undangan sangat apresiasi dengan rancangan busana Ghea," ujar
Ny Lastry , apalagi kegiatan semacam ini merupakan suatu promosi Indonesia.
Diakuinya Ghea
merupakan perancang busana yang sudah senior dan sangat dikenal serta
rancangannya pun sangat etnik dalam mengali kebudayaan Indonesia.
"Shownya
sangat bagus dan saya bangga produksi Indonesia bisa go
internasional,"ujar Mamiek Soeharto.
Peragaan
busana juga dihadiri penulis buku masakan kenamaan Sri Owen yang mengakui bahwa
ia sangat senang dengan rancangan busana Ghea .
"Sayangnya
ukurannya tidak ada yang cocok untuknya.
Bila ada ukuran yang cocok dengan
saya pasti saya beli," ujar
Ibu Sri Owen.
Peragaan busana
diprakasai sahabat Ghea Panggabean semasa sekolah di London, Caya Fairrie, yang bergabung dalam Silkworm Events bersama
rekan-rekan lainnya dalam memanfaatkan keberadaan Ghea sebelumnya mengikuti
Islamic Fashion Festival London.
"Masak sih
orang Malaysia terus yang mengajak Ghea untuk tampil memperagakan busananya di
London," ujar Caya Fairrie, sambil
menambahkan bahwa ia dan teman-temannya juga ingin menampilkan peragaan busana
tunggal Ghea di Inggris.
Sentuhan etnik
Dalam acara
peragaan busana Ghea Panggabean yang dibalut dalam acara "Ghea's Fashion
Champagne Evening", diawali pada pukul 18.30 dihadiri lebih dari 100
undangan yang membayar seharga 35 Pounsterling berakhir pada pukul 21.00 waktu
setempat.
Para pragawati
bule dengan luwesnya memperagakan berbagai busana rancangan Ghea serta busana
malam dari bahan beludru dengan sentuhan etnik dan tradisional Indonesia.
Caya Fairrie mengatakan setelah sukses ganda di
London September tahun lalu di Islamic Fashion Festival di Mandarin Oriental
Knightsbridge serta pameran Indonesia di
Harrods, rancangan busana Ghea kian banyak diminati dari berbagai
kalangan.Untuk itu Caya Fairrie bersama
rekan rekannya di Silkwork menggelar acara peragaan busana tunggal Ghea
Panggabean yang cukup berhasil.
Ghea
Panggabean usai peragaan busana mengakui bahwa ia sangat terharu dengan
inisiatif rekan rekannya seperti Caya dan Tessa Dennis yang telah bekerja keras
mewujudkan event ini.
"Saya
benar-benar speechless," ujar Ghea yang menamatkan sekolah mode di Inggris
30 tahun lalu dan tidak membayangkan suatu saat ia dapat memperagakan busana
rancangannya di London yang menjadi pusat mode dunia.
London bagi
Ghea merupakan kota kenangan karena kedua anak kembarnya lahir dan menamatkan
pendidikan sekolah mode.
"London
adalah tempat spesial bagi saya, di sinilah putri kembar saya lahir, tempat ini
selalu dekat dengan hati saya," ujar Ghea.
Selama di
London selain mengikuti Islamic fashion festival yang diprakasai Dato Shah
Reza, Ghea juga tampil dan mengisi ceramah dihadapan anggota Dharma Wanita
Persatuan KBRI London yang diadakan di Wisma Nusantara.
Usai acara
peragaan busana Ghea yang sangat simpel dan bisa dikenakan itu para undangan
pun langsung membeli beberapa potong busana rancangan Ghea apalagi harganya
juga tidak terlalu mahal.
***3***
(ZG/b/a011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 01-05-2012 08:32:18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar