KBRI DI MADAGASKAR GELAR WAYANG PUNAKAWAN NUSANTARA
London, 16/5
(ANTARA)-Kedutaan Besar Republik Indonesia di Antananarivo, Madagaskan
menggelar pertunjukan"Wayang
Punakawan Nusantara-Madagaskar" (WPNM) dengan cerita "Semar
Mengunjungi Kerabat di Madagaskar'di Wisma Indonesia, Madagaskar, pada akhir
pekan.
Pagelaran
"Wayang Punakawan Nusantara-Madagaskar" (WPNM) merupakan pagelaran
perdana yang diselenggarakan di Madagaskar, demikian Pelaksana Fungsi Pensosbud
KBRI Antananarivo, Hanggorono Nurcahyo kepada ANTARA London, Rabu.
Hanggrono
Nurcahyo menjelaskan pagelaran wayang kreasi Kepala Perwakilan RI/Kuasa Usaha
Tetap (KUTAP)Antananarivo, Artanto S. Wargadinata sebagai salah satu langkah
pelaksanaan "Total Diplomacy" KBRI Antananarivo khususnya dalam
program Trade Tourism Investment and Cultural (TTIC).
Pementasan ini
disaksikan sekitar 125 undangan terdiri
atas masyarakat Indonesia yang bermukim
di Madagaskar juga anggota Ikatan Alumni Indonesia(IAI) yang tergabung dalam Masyarakat Malagasy yang
pernah mengikuti pendidikan atau pelatihan di Indonesia, seperti Kerja sama
negara berkembang atau KNB, dharmasiswa, Lemhanas dan Sesko TNI.
Pagelaran yang
bertema "Semar is Visiting Relatives in Madagascar" atau "Semar
dia nitsidika ny rahalaliny eto Madagasikara" itu dilakukan KUTAP RI
dibantu sejumlah Staf KBRI Antananarivo selama kurang lebih satu jam yang
berhasil memukau penonton.
Pementasan ini
dilakukan dengan Bahasa Indonesia yang diselingi bahasa-bahasa lainnya seperti
Inggris, Malagasy, Prancis, Arab, Hindi dan Italia serta beberapa dialog dengan
bahasa daerah yang banyak bersentuhan dengan kebudayaan dan bahasa Malagasi
antara lain Dayak. Manya'an, Banjar, Batak Toba, Palembang, Jawa
dan Sunda.
Selama
pementasan, terdapat sesi khusus dialog interaktif antara wakil hadirin dengan
tokoh budayawan, Emha Ainun Najib melalui sambungan jarak jauh tentang hubungan
Indonesia-Madagaskar dan prospeknya dilihat dari kacamata budaya sebagaimana
yang tergambar dari berbagai karya sastranya.
Dua wakil
penonton Romo Bono dan Jenderal Gendarmerie Madagaskar alumni Sesko TNI,
Jenderal Rakotomanana ikut memeriahkan suasana pementasan.
Romo Bono saat
ini sedang mengadakan penelitian mengikuti
hasil penelitian sarjana Norwegia Otto Christian Dahl, penulis buku
Migration from Kalimantan to Madagascar (1991).
Kuasa Usaha
Tetap (KUTAP) RI Antananarivo, Artanto S. Wargadinata mengatakan "Soft
Power Diplomacy" yang salah satu
bentuknya adalah pagelaran WPNM tersebut, diharapkan mampu menjadi
"jembatan" saling pengertian posisi masing-masing pihak, peningkatan
kerja sama dalam bidang ekonomi perdagangan dan investasi serta sosial budaya
berupa pendidikan dan kerja sama teknik.
Diharapkan
menjadi stimulus bagi pengembangan kerja sama bilateral di masa mendatang
seperti kajian pembukaan Indonesian Center, Studi Bahasa Indonesia dan atau
Bahasa Malagasy, kerja sama bidang kepemudaan dan olah raga, serta kerja sama
lingkungan hidup.
Hanggorono
Nurcahyo mengatakan gubungan Indonesia
dengan Madagaskar tergolong unik karena adanya hubungan psikologis-historis
antara kedua suku bangsa.
Suku terbesar
di Madagaskar, yaitu suku Imeria, yang bermukim di wilayah Antananarivo adalah
keturunan dari bangsa Polinesia bagian Indonesia yang melakukan migrasi ke
Madagaskar pada abad ke-5 Masehi.
Bahasa
Madagaskar merupakan salah satu rumpun bahasa Melayu Polinesia, bahkan sangat
mirip dengan bahasa suku Manyan salah satu suku dayak di Kalimantan Barat. ***3***
(ZG/c/a011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 16-05-2012 07:23:39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar