BAKN DPR BELAJAR PUBLIC ACCOUNT INGGRIS
London,
17/5 (ANTARA) - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara, (BAKN) DPR Indonesia
belajar dari keberhasilan Public Account Committee (PAC) di Inggris dalam
melakukan pengawasan.
Hal itu
disampaikan Ketua BAKN Dr Sumarjati Arjoso
dalam acara sosialisai BAKN - DPR RI yang dihadiri Dubes RI untuk
Kerajaan Inggris M Hamzah Thayeb, DCM KBRI London Harry R.J Kandou, serta
pelajar tergabung dalam PPI UK di ruang Crutacala, KBRI London, Rabu
malam.
Dalam acara
sosialisasi BAKN dengan moderator Syahrul Hidayat anggota BAKN DPR RI, Yahya
Sacawirya menjelaskan tentang badan yang baru dibentuk tahun 2009 itu.
Yahya
Sacawirya menjelaskan mengenai program
kerja BAKN dalam melakukan penelaahan terhadap temuan hasil pemeriksaan BPK
yang disampaikan kepada DPR RI.
Selain itu BAKN
juga bertugas untuk menindaklanjuti hasil pembahasan komisi terhadap temuan
hasil pemeriksaan BPK atas permintaan komisi .
Dikatakannya BAKN
bertugas membantu mencegah kerugian keuangan negara sayangnya wewenangnya masih
terbatas. Efektifitas sumber daya manusia (SDM) dan kewenangan dalam menghadapi
temuan besar serta komplek dan bernuansa politik belum optimal, ujarnya.
Diakuinya anggota
BAKN terdiri dari wakil dari tiap fraksi yang berdasarkan komitmen
professional. Sementara PAC di negara
maju seperti di Inggris dengan negara persemakmurannya yang mempunyai kekuatan
dan wewenang yang sangat besar dalam
melakukan investigasi, ujar Yahya Sacawirya .
Kunjungan kerja anggota BAKN di Inggris dipimpin Ketua BAKN Dr Sumarjati Arjoso dari
Gerindra diikuti empat anggota Yahya
Sacawirya (PD), Kamarudin Syam (PG), Eva K Sundari (PDIP), dan Nur Yasin (PKB)
itu juga turut serta
Wakil Ketua BPK Hasan Bisri, Eddy RS Tenaga Ahli, Eko
Riswanto Sekretariat BAKN serta Heru
anggota AJI.
Selama enam hari kerja kunjungan ke Inggris dan Belanda ,
delegasi BAKN bertemu dan berdiskusi dengan anggota parlemen yang tergabung di
Public Account Committee, Komisi Keuangan dan pejabat-pejabat BPK seperti Tom
Josephs, Head of Staff, Office for Budget Responsibility.
Selain itu juga
bertemu dengan David Goldsworthy, National Audit Office (Technical Co-operation
Manager responsible for International project management, support to INTOSAI
capacity building committee). Menurut rencana delegasi BAKN akan
menghadiri sidang plenary House of
Commons, Komisi The work of the Public Accounts Commission dan juga bertemu dengan All Party Parliamentary Group
on Indonesia (APPGI) di House of Commons. BAKN juga berharap agar kunjungan akan
dapat membuka peluang bagi kerjasama BAKN dgn PAC kedua negara.
Sementara itu
Eva K Sundari, anggota BAKN mengatakan di akhir kunjungan, tenaga ahli dan staf
akan membuat beberapa laporan yang akan
diskusi, tulisan khusus tentang model pengawasan DPR di bidang keuangan
yang transparant, akuntabel dan efektif. Seluruh aktivitas kunjungan akan
ditulis dalam laporan yang diharapkan akan menghasilkan beberapa tulisan yang
dipublikasikan di media, ujarnya.
Pada kesempatan
itu Sumaryati Aryoso mengatakan bahwa pembiayaan kunjungan tersebut ditanggung
ProRep-USAID sebagai salah satu kegiatan yang menjadi bagian program kerjasama
BAKN-USAID dan bukan uang negara. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar