HASIL UN
BISA UNTUK KULIAH DI PRANCIS
London,
12/5 (ANTARA) - Pelajar lulusan Sekolah Menengah Atas di Indonesia dapat
menggunakan hasil Ujian Nasional untuk masuk ke perguruan tinggi di Prancis
tanpa tes.
Hal itu
disampaikan Atase Pendidikan KBRI Paris
Syafsir Akhlus kepada ANTARA London, Sabtu sehubungan dengan pembicaraaannya
dengan Bertrand de Hartingh, Conseiller de Coopération et d'Action culturelle
pada Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia.
Dikatakannya, kemungkinan pengakuan hasil Ujian Nasional (UN)
disetarakan dengan Baccalauréat sehingga hasil UN tersebut dapat digunakan
sebagai dokumen kualifikasi untuk masuk ke perguruan tinggi di Prancis.
Pada sistem
pendidikan nasional di Prancis, siswa yang lulus UN Sekolah Menengah Atas, baik
umum, teknologi maupun kejuruan, akan mendapat diploma Baccalauréat dan dapat
langsung masuk ke perguruan tinggi tanpa ada tes masuk, karena diploma Baccalauréat
(Bac) merupakan diploma awal perguruan tinggi.
Menurut Syafsir
Akhlus, mekanisme ini telah berjalan sejak tahun 1808 dan sampai saat ini tetap
berlaku. Proses evaluasi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi hanya
dilakukan melalui seleksi berkas dari para kandidat. Walaupun sudah diterima di
perguruan tinggi, masih banyak calon mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran
ulang.
Sebagai
gambaran, pada 2007 hanya 404.760 atau 77,2 persen dari 524.300 pemegang diploma Bac yang
mendaftar ke perguruan tinggi. Jumlah ini merupakan 54 persen dari kaum muda
usia masuk perguruan tinggi Prancis pada tahun tersebut.
Dikatakannya
rendahnya angka pendaftaran ulang ini memberikan peluang kepada mahasiswa
asing, termasuk Indonesia, untuk dapat memulai pendidikan tingginya di Prancis
sejak tahun pertama di perguruan tinggi.
Di sisi lain, pada sistem pendidikan nasional di Indonesia juga dikenal
adanya UN untuk Sekolah Menengah Atas, baik umum maupun kejuruan.
Hasil Ujian
Nasional tersebut merupakan salah satu penentu kelulusan siswa, tetapi belum
dapat digunakan untuk masuk ke perguruan tinggi karena di Indonesia masih
diberlakukan Ujian Masuk ke perguruan tinggi. Sistem UN di Indonesia sebenarnya
memiliki nilai kesamaan dengan ujian Baccalauréat di Prancis karena sama-sama
bersifat nasional dan hasilnya dijamin oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Pembahasan
tersebut merupakan salah satu agenda kunjungan Bertrand de Hartingh ke KBRI
Paris, yang menjadi kunjungan balasan atas kunjungan Syafsir Akhlus ke Kedutaan
Prancis di Jakarta baru baru ini.
Prosedur penerimaan mahasiswa asal Indonesia di perguruan tinggi
Prancis, khususnya pada jenjang S1 atau Licence, lebih lanjut akan dibahas di
Kementerian Pendidikan Nasional Prancis pada pertemuan yang akan dilaksanakan
dalam waktu dekat ini.
Syafsir
Akhlus mengatakan, pembahasan tersebut difasilitasi Marc Melka, Chef du
Département Asie et Afrique Kementerian Pendidikan Nasional Perancis, yang
mendampingi Bertrand de Hatingh pada waktu working lunch. Apabila dicapai kesepakatan, maka lulusan
SMA/MA dapat menggunakan hasil UN untuk masuk ke perguruan tinggi di Prancis
tanpa tes, ujarnya.
Selain hasil
Ujian Nasional, salah satu syarat utama lainnya masuk ke perguruan tinggi di
Prancis adalah diploma yang menunjukkan kemampuan berbahasa Perancis.
Bertrand de
Hartingh yang juga merangkap sebagai Direktur Institut Français Indonesia
mengatakan, diploma minimal yang disyaratkan adalah B-2. Untuk itu Institut
Français Indonesia melakukan perluasan akses dan jejaring di 10 kota besar di
Indonesia agar masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa, dapat lebih mudah
belajar Bahasa Perancis dan mengikuti ujian-ujiannya.
Syafsir Akhlus
mengakui kesepakatan ini dapat menunjang kemudahan akses pendidikan yang
merupakan salah satu upaya penguatan kerjasama bilateral bidang pendidikan
tinggi. Selain bentuk nyata implementasi
satu dari lima pilar Strategic Partnership antara pemerintah Indonesia dan
Prancis. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S023/S023) 12-05-2012 01:16:08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar