MENDIKBUD AKAN RESMIKAN INDONESIAN STUDIES DI INGGRIS
London, 23/5 (ANTARA) - Mendikbud RI Mohammad Nuh akan meresmikan Indonesian
Studies di Universitas Exeter, Inggris dalam rangkaian kunjungan kerja ke
Inggris mulai tanggal 27 hingga 30 Mei mendatang.
Menurut
rencana Menteri juga akan mengadakan pertemuan dengan Minister of State for
Universities and Science , David Willets, MP,
di KBRI London dan berkunjung ke School of Oriental and African Studies
(SOAS), University of London dan Oxford University, demikian Atase Pendidikan
KBRI London T. A. Fauzi Soelaiman kepada ANTARA London, Rabu.
Dalam pertemuan
dengan Minister of State for Universities and Science , David Willets, MP,
Mendikbud akan didampingi Dubes RI TM Hamzah Thayeb, DCM Harry R.J. Kandou serta
Atase Pendidikan akan melakukan penandatanganan MoU sebagai tindak lanjut dari
kunjungan PM Inggris ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Salah satu
butir dari MoU tersebut adalah pembentukan Joint Working Group (JWG) untuk
membahas pelaksanaan kerja sama diantara kedua negara dengan melakukan workshop
di Ruang Crutacala, KBRI London.
Menurut
Fauzi Soelaiman, kunjungan kerja Menteri pendidikan di Kerajaan Inggris ini
akan memberikan perhatian khusus kepada peningkatan kerja sama di tingkat
universitas.
Untuk itu,
Mendikbud juga akan melakukan kunjungan ke beberapa universitas yang memiliki
erat kaitan dengan Indonesia diantaranya
SOAS dengan didampingi DCM Harry R.J. Kandou dan Dirjen Dikti Djoko
Santoso dan Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Ananto Kusuma
Seta.
Pada
kunjungan ini, Menteri akan mengadakan pembicaraan mengenai kemungkinan
pengembangan program studi Indonesia yang telah memiliki program studi
Indonesia selama beberapa dekade dengan Direktur SOAS dan Dekan Fakultas Bahasa
dan Budaya yang membawahi program studi tersebut.
Dalam
kunjungan kerja ke Inggris Menteri dan jajarannya juga akan berkunjung ke
Oxford University.
Menurut Fauzi
Soelaiman, kunjungan ini menjadi penting karena munculnya minat dari
universitas tersebut untuk mengembangkan studi-studi mengenai Indonesia.
Walaupun
masih bersifat penjajakan, pembicaraan dengan salah satu universitas terkemuka
di dunia ini memiliki arti yang penting untuk mengangkat kajian-kajian mengenai
Indonesia di tingkat dunia, ujar Fauzi Soelaiman.
Dalam
kunjungan ke University of Oxford, Menteri akan bertemu dengan Vice Chancellor
Prof. Hamilton, Prof. Simon Hay (Malaria Atlas Project) dan Prof. Mark
Harrison.
Studi
Indonesia
Salah satu
universitas yang telah memberikan komitmennya terhadap studi Indonesia adalah
University of Exeter. Universitas di
wilayah Barat Daya Inggris ini telah merintis upaya dimulainya studi mengenai
Indonesia sejak beberapa tahun lalu.
Kunjungan
Menteri menjadi momentum untuk meningkatkan kerja sama antara universitas
tersebut dengan pemerintah Indonesia yang akan dituangkan dalam LoI (Letter of
Intent).
Menurut
Syahrul Hidayat yang meraih PhD in Middle East Politics di Exeter, studi mengenai Indonesia bagi Exeter, yang diwakili Prof. Neil Armstrong, Senior Deputy Vice Chancellor, merupakan respon terhadap pentingnya
Indonesia di dalam kajian-kajian akademis terlebih untuk melihat keberhasilan
dalam membangun demokrasi dan besarnya potensi ekonomi Indonesia.
Atas dukungan
KBRI di London dan difasilitasi Atase Pendidikan, TA Fauzi Soelaiman, beberapa
kegiatan yang akan menjadi cikal bakal program studi Indonesia akan dirintis
seperti pengajaran Bahasa Indonesia dan kuliah-kuliah mengenai Indonesia yang
akan diselenggarakan di bawah koordinasi Institute of Arab and Islamic Studies.
Selain kerja
sama di tingkat kementerian, kunjungan ini juga bertujuan untuk mendorong dan
memfasilitasi kerja sama antar universitas.
Hingga saat
ini tercatat ITB yang diwakili Rektor Prof Akhmaloka yang akan meresmikan kerja
sama dengan Cranfield University serta menjajagi hal serupa dengan University
College London dan University of Southampton.
Demikian
pula dengan Universitas Terbuka dimana Prof Tien Belawati akan mengadakan
pembicaraan untuk melakukan MoU dengan Open University.
Beberapa
rektor lainnya, seperti ITS, Unimed, Untan, Unpad, Undana, Unhas, UNJ, dan IPB,
juga direncanakan akan menjalin kontak dan kerja sama dengan
universitas-universitas yang berbeda.
Selama di
Inggris, Menteri dan rombongan menyempatkan diri untuk bertemu dengan pelajar
dan masyarakat untuk berdialog dan secara khusus Menteri juga menyediakan waktu
untuk bertemu akademisi Indonesia yang bekerja sebagai peneliti dan dosen di
berbagai universitas.
***3***
(ZG/B/Z003)
(T.H-ZG/B/Z003/Z003) 23-05-2012 21:34:19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar