FILM INDONESIA THE RAID DIGEMARI DI INGGRIS
London,
20/5 (ANTARA) - Film Indonesia yang
mengusung genre aksi The Raid (Serbuan Maut) diputar serentak seluruh bioskop
di Inggris mulai Jumat malam yang diserbu oleh para penonton.
"Tentu
saja sangat membanggakan, melihat tanggapan dan opini yang sangat positif dari
media masa di Inggris," ujar pengamat film Berry Natalegawa yang lama
menetap di London, kepada ANTARA London, Minggu.
Diakuinya
film ini keras tetapi memang jalan ceritanya demikian. Penonton sangat kagum
dengan kemampuan silatnya, termasuk saya sendiri ujar suami Zulinda Tando
Natalegawa, yang ikut dalam antrean untuk dapat menyaksikan primier di
Lencester Square, London.
Film The
Raid yang diiklankan di televisi dan di stasiun bawah tanah di London berhasil
menarik perhatian masyarakat Inggris.
Bahkan dalam
resensinya di Koran Metro, film The Raid menuliskan menawarkan kekerasan
terengah-engah dan lantai ke langit-langit darah kental, daya tarik film dengan
anggaran rendah, otentik seni bela Indonesia berhasil menarik perhatian .
Bercerita
tentang seorang polisi muda muda (Iko Uwais) bangun, berdoa, penuh kasih
menepuk selamat tinggal istrinya yang sedang hamil dan bergabung dalam
penyerangan sebuah blok menara Jakarta diperintah oleh seorang gembong
narkotika membunuh.
Berikut ini
adalah seperti klimaks 'pertempuran besar' dari sekitar sepuluh film lainnya
dijadikan satu festival besar bertingkat melawan. Jika anda seorang penikmat
tindakan, berpikir Ong Bak memenuhi Distrik 13.
Dengan
embel-embel seperti plot, motivasi dan karakter dikirim dalam lima menit
pertama dan naskah sebagian besar terdiri dari 'Hnrghgrh!! ", Kisah yang
paling menarik di sini terletak dari layar. Raid mungkin terlihat seperti
potongan terbaru 'Ekstrim Asia', namun itu dibuat oleh sutradara berdarah Wales
yang berusia 32-tahun .
Tumbuh di
Mid Glamorgan, Gareth Huw Evans bermimpi menjadi Jackie Chan. Sedangkan di
Indonesia membuat film dokumenter tentang seni bela diri pencak silat, potensi
Uwais (kemudian sopir truk muda) dan dipersiapkan baginya untuk menjadi
bintang.
Sutradara
dengan semangat dan jaminan, Raid ini dikemas dengan 'bagaimana mereka
melakukan itu? "Tembakan, pertumpahan darah tanpa henti, perkelahian
sekian cekatan koreografer dan pisau lebih dari laci peralatan makan seorang
panglima perang itu.
Film The Raid
berhasil memikat hati para dewan juri sejumlah festival film. Seperti dalam
Toronto International Film Festival ke-36, baru-baru ini. Film yang mengangkat
seni bela diri khas Indonesia, pencak silat, itu meraih The Cadillac People's
Choice Award untuk kategori Midnight Madness.
Selain itu,
dalam Jameson Dublin International Film Festival 2012, The Raid berhasil
menyabet The Best Film sekaligus Audience Award. Sementara dalam Festival Film
Sundance 2012, film yang mengusung seni bela diri tradisional Indonesia ini
menjadi salah satu karya yang paling disukai panitia Sundance.
Tak
ketinggalan IMDB yang memasukkan film The Raid dalam 50 film laga sepanjang
masa. The Raid berada di urutan 45 dengan rating 8.0, sejajar dengan Star Trek,
The Adventure of Robinhood, Avatar, dan Pirates of the Caribbean: The Curse of
the Black Pearl. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/Z002/Z002) 20-05-2012 06:43:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar