Dubes sayangkan pesilat Indonesia absen di kejuaraan Belgia
Terbuka
Brusel (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia
merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno,
menyayangkan atlet pencak silat Indonesia tidak tampil dalam kejuaraan pencak
silat Belgia Terbuka di kota Anterwep, Sabtu hingga Minggu.
"Saya sudah minta ke Jakarta, agar pesilat dari
Indonesia bisa ikut dalam kejuaraan," ujar Havas Oegroseno sebelum acara
kejuaraan berlangsung kepada ANTARA London, Sabtu.
Dubes mengakui sayangnya Indonesia sudah sejak empat tahun
lalu tidak dapat hadir dalam kejuaraan yang cukup besar di Eropa yang digelar
untuk yang ke-17 kalinya.
Kejuaraan pencak silat yang diikuti lebih dari 100 peserta
dari 11 negara diantaranya dari Austria, Perancis, Belanda, Jerman, Inggris,
dan dari Asia Malaysia, Vietnam dan Jepang itu mempertandingkan 11 nomor putra
dan putri dan nomer bebas.
Dubes mengakui dari segi diplomasi, pencak silat merupakan
smart power diplomacy, atau soft power Indonesia dan juga kebudayaan Indonesia
yang diproyeksikan di luar negeri, agar Indonesia lebih dikenal, ujarnya.
Sayangnya Indonesia tidak dapat hadir, ujar Dubes padahal kejuaraan yang cukup
bergengsi di Eropa yang kejuaraan yang sudah digelar untuk ke 17 kalinya
diikuti pesilat professional dari berbagai negara.
Namun demikian, ujar Dubes panitia masih menghargai Indonesia
dengan meminta kesediaannya untuk membuka secara resmi kejuaraan pencak silat
yang keberadaannya di Belgia sudah sejak 30 tahun. "Saya masih senang dan
mendapat penghargaan," ujar Dubes menambahkan bahwa sangat disayangkan
sekali tidak ada satupun kelompok pencak silat yang datang.
Harapan saya, dengan digelarnya kejuaraan pencak silat yang
diikuti oleh berbagai negara ini ada pemahaman yang lebih konfrehensif dan
tidak hanya sekedar hadir, meskipun sangat diharapkan, ujarnya.
Namun secara lebih luas lagi adalah pencak silat merupakan
bagian dari proyeksi smart dan soft power dan budaya Indonesia, ujarnya seperti
halnya Amerika Serikat yang dikenal dengan Holywood, Mc Donald dan coca cola,
Indonesia harusnya sudah bisa memproyeksikan seni budaya ke luar negeri.
"Tidak hanya Batik dan Angklung tetapi juga pencak silat
dan kehadiran pemain Indonesia harus ada untuk mengisinya," ujarnya
menambahkan bahwa jangan sampai pencak silat dikenal berasal dari Jepang atau
negara lainnya.
Presiden Federasi Pencak Silat Belgia, Pieters Ludo mengakui
bahwa kejuaraan pencak silat Belgia Terbuka yang diadakan untuk ke 17 kalinya
tahun ini bertepatan dengan 30 tahun keberadaan pencak silat di Belgia.
Dikatakannya setiap tahun peserta kejuaraan terus bertambah,
tahun ini dua negara yang baru pertama kali ikut yaitu Jepang dan Vietnam.
Sementara itu Deputi Sekjen Federasi Pencak Silat Malaysia
(Pusaka) Osman Nok, mengatakan tahun ini Malaysia mengirim sebanyak 14 atlet
mengikuti kejuaraan yang sejak empat tahun lalu Malaysia selalu keluar sebagai
juara umum.
Vice presiden pencak silat Inggris, Irfan Al Rashid
mengatakan Inggris mengirimkan lima pesilatnya dan diharapkan dengan tim kecil
akan dapat menjuarai beberapa nomor dalam kejuaraan yang mempertandingkan 10
nomor.
Rob Branet, peserta dari Belanda mengakui bahwa pencak silat
tidak saja merupakan seni belah diri dan olahraga tetapi juga memiliki
philosofi yang sangat mendalam.
Rob Branet, kelahiran Semarang mengatakan bahwa ia menekuni olahraga
pencak silat sejak usia belia dan sejak itu ia sangat menyukai dan sudah
menyatu dengan dirinya dan diharapkannya anak anaknya juga dapat menyukai dan
menyenangin seperti dirinya.
Sementara itu Presiden Federasi Pencak Silat Eropa, George L
Fredriksz mengatakan perkembangan pencak silat di Eropa cukup pesat dan juga
berbagai kejuaraan digelar setiap tahunnya. Ia sangat menghargai dengan
digelarnya kejuaraan pencak silat oleh Belgia yang sudah diadakan untuk ke 17
kalinya, meskipun olahraga pencak silat berasal dari Indonesia.
Diharapkannya pencak silat terus berkembang dan tentunya
dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk mempromosikan seni belah diri yang
merupakan bagian dari budaya Indonesia.
(ZG)
1 komentar:
ayo perkenalkan pencak silat ke luar negeri.
Posting Komentar