Senin, 14 Mei 2012

KULIAH DI INDO



            KULIAH DI INDONESIA LULUS DI PRANCIS

            London, 14/5 (ANTARA) - Kuliah di Indonesia dan lulus di Prancis bukan lagi hal yang mustahil  bahkan mahasiswa yang mengikuti jalur ini akan memperoleh dua gelar sekaligus.

           Gelar diperoleh dari Perguruan Tinggi di Prancis dan satunya lagi dari Perguruan Tinggi di Indonesia.

           Demikian diungkapkan Atase Pendidikan pada KBRI Paris Syafsir Akhlus dalam pertemuannya dengan Bertrand de Hartingh, Conseiller de Coopération et d'Action Culturelle Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia yang berkunjungan ke KBRI Paris baru-baru ini.

           Menurut Syafsir Akhlus dalam keterangannya kepada ANTARA London, Senin, salah satu agenda yang dibahas adalah evaluasi dan perbaikan mekanisme program Gelar Ganda (Double Degree) pada tingkat Strata dua (Master) antara Perguruan Tinggi di Indonesia dan Perguruan Tinggi di Prancis.

            Saat ini, mahasiswa yang ikut program gelar ganda tersebut menyelesaikan tahun pertama master (M1) di Perguruan Tinggi Indonesia sambil mempersiapkan Bahasa Prancis. Setelah menyelesaikan M1,  mahasiswa tersebut melanjutkan tahun kedua Master (M2) di Perguruan Tinggi di Prancis.

            Secara akademik, beberapa Perguruan Tinggi di Prancis telah memberikan komitmen untuk mengakui kurikulum tahun pertama Master yang dilaksanakan pada beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. 
       Pengakuan tersebut direalisasikan dengan cara menerima langsung mahasiswa Master tahun kedua dari Indonesia untuk mengikuti M2 (sebutan tahun kedua Master di Prancis) pada Perguruan Tinggi di Perancis, ujarnya.

           Menurut Syafsir Akhlus, Perguruan Tinggi di Prancis yang telah memberikan komitmen untuk Program Gelar Ganda ini tersebar di seluruh Prancis, mulai dari Lille di utara sampai ke Marseille di Selatan, dari Brest di barat sampai ke Strasbourg di timur.

           Jumlah Perguruan Tinggi tersebut semakin hari semakin bertambah dengan adanya sosialisasi dan lobi intensif yang dilakukan  Atase Pendidikan KBRI Paris selama ini. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, faktor utama yang menjadi kendala pada program ini adalah penguasaan Bahasa Prancis.

           Pembekalan bahasa yang diberikan dalam waktu satu tahun ternyata belum cukup bagi mahasiswa untuk mengikuti kuliah dan ujian dengan baik. Kemampuan berbahasa yang kurang menyebabkan para pengajar kesulitan untuk memberikan penilaian atas hasil kerja mahasiswa Indonesia.

           Guna mengatasi hal tersebut, maka pembekalan Bahasa Prancis untuk program gelar ganda untuk Master ini harus dilaksanakan lebih awal dengan waktu pengajaran yang lebih lama.

           Sementara itu Bertrand de Hartingh yang juga merangkap Direktur Institut Français Indonesia (IFI), institut di bawah manajemen Kedutaan Prancis untuk Indonesia yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan sertifikasi kemampuan berbahasa Prancis di Indonesia mengatakan waktu minimal yang dibutuhkan agar mahasiswa punya cukup kompetensi untuk berbahasa Perancis dengan niveau/tingkat B-2 adalah tiga tahun atau enam semester.

           Pemerintah Prancis melalui Institut Français Indonesia (IFI) akan mempersiapkan skim baru Program Pembelajaran Bahasa Prancis  yang akan dimasukkan sebagai matakuliah di Perguruan Tinggi Indonesia.

           Mata kuliah bahasa Prancis ini akan diberikan kepada mahasiswa yang akan mengikuti Program Gelar Ganda Master Indonesia Prancis. Di dalam kurikulum, mata kuliah ini dapat diletakkan sebagai mata kuliah pilihan. Bagi mahasiswa yang lulus pada tiap tahap, selain mendapatkan kredit mata kuliah Bahasa Prancis, mahasiswa tersebut juga mendapat sertifikat dari IFI.

           Untuk melaksanakan program ini IFI telah mempersiapkan jejaring IFI di sepuluh kota di Indonesia. Jejaring ini akan diintegrasikan ke Perguruan Tinggi yang ada di kota-kota tersebut. Pada skim baru nanti, mata kuliah Bahasa Prancis akan diberikan di setiap semester mulai semester lima pada program sarjana (S1) sampai semester dua pada program master (S2).

           Mata kuliah Bahasa Prancis tersebut merupakan mata kuliah umum dan pengelolaannya dilakukan di tingkat universitas/institut. Dengan adanya skim tersebut maka mahasiswa yang berminat untuk menyelesaikan Master di Prancis melalui Program Gelar Ganda dapat memulai persiapan Bahasa Prancis sejak yang bersangkutan berada di semester lima S1.

          Kurikulum dan tenaga pengajar untuk matakuliah Bahasa Prancis ini akan didukung sepenuhnya oleh IFI. Selain untuk program sarjana (S1) reguler, skim persiapan Bahasa Prancis juga disiapkan untuk program jalur cepat (fast track), yaitu program yang menggabungkan tahun terakhir S1 dengan tahun pertama S2.

          Untuk mahasiswa yang mengikuti program jalur cepat, akan diberikan kursus tambahan agar mahasiswa tersebut dapat memperoleh diploma B-2 sebelum berangkat ke Prancis.

           Dari hasil sosialisasi Atase Pendidikan KBRI Paris ke beberapa Perguruan Tinggi di Prancis, semua Perguruan Tinggi yang dikunjungi mengharapkan agar mahasiswa yang mengikuti program jalur cepat (fast track) dapat melanjutkan studi master di Perguruan Tinggi, mahasiswa jalur cepat ini merupakan mahasiswa pilihan yang memiliki Indeks Prestasi sangat tinggi pada akhir semester enamnya.

           Kantor Atase Pendidikan KBRI Paris dan Kantor Conseille de Coopération et d'Action culturelle Kedutaan Besar Prancis di Jakarta memberikan dukungan kepada Perguruan Tinggi, baik di Indonesia maupun di Prancis agar Program Gelar Ganda Master Indonesia Prancis dapat berjalan dengan baik. Upaya kerja sama bidang pendidikan ini merupakan realisasi satu dari lima pilar kemitraan strategis (strategic partnership) yang telah ditandatangani antara Indonesia dan Prancis.

           Kepada mahasiswa berada di semester empat S1, berprestasi tinggi dan berminat menyelesaikannya Master di Prancis, dapat mempersiapkan diri masuk Program Jalur Cepat Gelar Ganda Master Indonesia Prancis atau Program Gelar Ganda Master Indonesia Prancis. ***3***
(T.H-ZG/C/S023/S023) 14-05-2012 14:55:04

Tidak ada komentar: