KJRI DUBAI PULANGKAN 17 TKW
London,
9/5 (ANTARA) - Konsul Jenderal RI
Dubai, Mansyur Pangeran, melepas kepulangan 17 Tenaga Kerja Wanita Indonesia
(TKW) yang berhasil dibantu proses penyelesaian kasusnya oleh KJRI Dubai.
Konjen
Mansyur mengimbau mereka agar dapat menjadikan pengalaman pahit permasalahan
bekerja di luar negeri sebagai pertimbangan untuk berpikir ulang jika ingin
kembali bekerja ke luar negeri di masa yang akan datang, ujar Sekretaris Pertama/
Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada ANTARA, Rabu.
Walaupun
sebagian besar dari mereka sebelumnya pernah bekerja tanpa masalah sebagai PLRT
di negara lainnya, tidak ada jaminan mereka akan selalu lancar bekerja tanpa
masalah di negara baru lainnya.
Pengalaman
pahit ini diharapkan dapat disampaikan kepada para saudara, kerabat atau teman
di kampung halaman untuk menjadi pelajaran bagi mereka. Konjen Mansyur
menyarankan agar setibanya di kampung halaman nanti mereka sebaiknya mencari
pekerjaan di tanah air saja.
TKW yang
dipulangkan juga sempat mengikuti berbagai kelas Sekolah TKW yang
diselenggarakan atas kerja sama KJRI Dubai dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP)
KJRI Dubai, yang terdiri atas kelas bahasa Inggris, komputer, menjahit dan
ketrampilan, serta menata meja dan
merangkai bunga.
Para TKW yang
dipulangkan menyampaikan rasa terima kasihnya atas segala bantuan dan perhatian
yang diberikan KJRI Dubai. Mereka juga menyatakan rasa terima kasihnya karena
selama berada di penampungan sementara KJRI Dubai diperlakukan dengan baik dan
dipenuhi kebutuhan pribadi keseharian mereka.
Mansyur
mengatakan KJRI Dubai berupaya melaksanakan Sistem Pelayanan Warga yang
berpedoman kepada pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan
Badan Hukum Indonesia (BHI) yang bersifat cepat, terbuka dan bertanggung jawab.
Hal ini juga diterapkan dalam pelayanan dan bantuan kepada para TKW.
Hampir semua
TKW yang dipulangkan kali ini sebelumnya pernah bekerja di luar negeri seperti
di Qatar, Kuwait, Yordania, Suriah dan Arab Saudi dengan kurun waktu antara
dua hingga 15 tahun.
Selain itu,
masih ada pula beberapa TKW yang dipulangkan kali ini dipalsukan umurnya oleh
agen tenaga kerja di Indonesia. Mereka memiliki perbedaan umur yang lebih muda
maupun lebih tua antara yang dicantumkan di paspor dengan umur asli mereka.
Sebanyak 15
TKW yang dipulangkan kali ini sebelumnya berada di penampungan sementara KJRI
Dubai dengan kurun waktu yang bervariasi antara dua minggu hingga lima bulan.
Mereka berada di penampungan KJRI Dubai karena sebelumnya datang meminta
bantuan ke KJRI Dubai setelah kabur dari majikan.
Alasan mereka
kabur umumnya karena beban kerja terlalu berat, majikan ringan tangan, tidak
digaji, mengalami pelecehan dan diperlakukan semena-mena. Majikan mereka sangat
beragam suku bangsanya, yaitu warga asli UAE, Mesir dan Yaman.
Sementara itu,
satu TKW lainnya yang berasal dari Indramayu, merupakan korban perdagangan
manusia dimana yang bersangkutan sebelumnya diberangkatkan ke daerah Erbil
Kurdistan di Irak dengan mempergunakan paspor atas nama orang lain.
Hal ini
mengakibatkan dirinya dideportasi pemerintah setempat dan mengalami masalah
saat transit di bandara Dubai dalam perjalanan kembali ke tanah air. Pada saat
masih di tanah air yang bersangkutan dijanjikan akan dipekerjakan ke Yordania.
Sedangkan satu
TKW lainnya yang berasal dari Cirebon diantar ke KJRI Dubai oleh pihak
Kepolisian Dubai pada karena ditemukan dalam kondisi depresi akut dan akhirnya
sempat dirawat di Rumah Sakit Al Amal Dubai selama dua minggu atas tanggungan biaya KJRI Dubai.
Sejak bulan
Januari hingga saat pemulangan yang
terakhir ini, KJRI Dubai membantu dan memulangkan 99 TKW dari Dubai dan lima
emirat lainnya yang menjadi wilayah kerja KJRI Dubai.
Mereka yang
berhasil dipulangkan kali ini adalah Taridah binti Wastika Nasijan, Rohimah
binti Irsan Nasan, Agustina Andarawati binti Oyok, Patonah binti Sanudin
Carwita, Kholifa Turrosidah binti Mastura, Nining Ratnaningsih binti Wirya,
Tini Suhartini binti Satri Jamhar.
Selain itu juga
dipulangkan Lilis binti Usup Suryana, Darsinah binti Dai Harun, Sintadewi binti
Toya Dasuki, Enung binti Ade Saemi, Imi binti Dupri Samina, Yani binti Madi
Rastani, Rustini binti Kirga, Saerah binti Sakwad Nata, Siti Khoiriyah binti
Suroto Jono, dan Endangwati binti Rusli Samiun.
***1***
(ZG/c/a011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 09-05-2012 13:16:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar