JENAZAH PEZIARAH LOURDES DITERBANGKAN RABU
London, 16/5
(ANTARA) - Jenazah mendiang Daria Hermawan,
peziarah Lourdes asal Indonesia yang meninggal dunia dalam kecelakaan,
menurut rencana akan diterbangkan melalui Amsterdam dengan pesawat KLM 809,
Rabu malam 20.55 waktu setempat.
Jenazah
mendiang Daria Hermawan diharapkan tiba di Jakarta pada Kamis, 17 Mei, pukul
17.20 WIB.
Pemulangan
jenazah Daria Hermawan yang saat ini disemayamkan di rumah duka di kota
Montargis, ke Indonesia didampingi Nanne
Hermawan, kakak kandung mendiang,
demikian Minister Counsellor KBRI Arifi Saiman kepada ANTARA di London, Rabu.
Dikatakannya
untuk proses pemulangan peziarah lainnya, pihak Ritz Travel akan melakukan
pengaturan lebih lanjut. Proses pemulangan mereka akan diupayakan menggunakan
maskapai penerbangan yang sama seperti pada saat keberangkatan, yakni Emirates.
Arifi Saiman
mengatakan, proses penanganan korban kecelakaan bis peziarah asal Indonesia
tujuan Lourdes di Prancis saat ini secara umum sangat memuaskan dan
menggembirakan.
Selain dukungan
pelayanan medis yang sangat baik, terdapat beberapa faktor lain di luar itu
seperti keterlibatan para rohaniawan dalam proses penyembuhan para korban,
ujarnya.
Para rohaniawan
berperan memberikan bimbingan spiritual kepada para korban. Beberapa rohaniawan
Indonesia yang sedang studi di Paris, Putranto dan Sutam bertugas di Orleans secara khusus dihadirkan
membantu meneguhkan rasa keimanan dan mempercepat proses penyembuhan para
korban.
Kehadiran para
imam Katolik, salah satu diantaranya Romo Herman yang berdomisili di wilayah
Orleans, diharapkan mampu memberikan kesejukan dan ketenangan batin bagi para
korban dalam menghadapi musibah ini.
Selain dukungan
doa dari rohaniawan, ungkapan simpati dan perhatian juga datang dari
pemerintah, dalam hal ini KBRI Paris, dan warga Indonesia di Prancis seperti
Dokter Nani, dokter setempat asal Indonesia.
Perhatian ini
sangat memberikan andil yang berarti bagi proses pemulihan kondisi kesehatan
para korban sekaligus membantu korban agar tidak merasa sendirian pada saat
menghadapi musibah di negeri asing.
Selain itu juga
kunjungan Duta Besar RI Paris ke para korban yang dirawat di tiga rumah sakit yang
lokasinya berjauhan satu sama lain merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah
Indonesia.
Kunjungan
pertama dilakukan di rumah sakit CHR Orleans La Source. Di rumah sakit CHR
Orleans La Source, terdapat empat peziarah yang menjalani perawatan medis,
yaitu Gunawan Godwijaya, Lintong Simandjuntak, Sri Muliati, dan Rosalina
Sutanti Gunawan.
Dari Orleans
dilanjutkan ke rumah sakit CHR Montargis. Sebanyak lima peziarah menjalani
perawatan medis di rumah sakit CHR Montargis, yaitu Apang Sutisna, Agus Santoro
Chandra Seputra, Oei Henni Irawati, Romo Agustinus Mandfred Habur, dan Nanne Hermawan.
Setelah menemui
para korban di rumah sakit CHR Montargis, Dubes dan rombongan mengunjungi dua
korban luka ringan lainnya, yaitu Siman dan Caecilia Mudjiati, yang menjalani
perawatan di rumah Sakit CHR Gien.
Rumah sakit CHR
Orlean La Source merupakan rumah sakit utama sekaligus rumah sakit rujukan di
wilayah ini. Karena itu, para korban dengan kondisi kritis dan luka berat
dirujuk ke rumah sakit CHR Orleans La Source.
Mengingat jarak
rumah sakit CHR Orleans La Source cukup jauh dari lokasi kecelakaan, maka korban dengan kondisi kritis dan luka berat
dievakuasi dengan menggunakan helikopter untuk segera mendapatkan penanganan
medis.
Para korban,
yang meninggal dan luka berat dan ringan, dibawa ke rumah sakit CHR Montargis
yang berjarak sekitar 60 kilometer dari kota Orleans. Selebihnya dibawa ke
rumah sakit CHR Gien.
Sampai dengan
Selasa sebanyak enam peziarah yang dirawat di rumah sakit CHR Orleans La Source
dan CHR Montargis telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
Mereka adalah
Bapak Apang Sutisna, Ibu Rosalina Sutanti Gunawan, Bapak Agus Chandraseputra,
Ibu Oei Henni Irawati, Ibu Nanne Hermawan, dan Romo Agustinus Mandfred Habur.
Selanjutnya
mereka ditempatkan di hotel Novotel Orleans sambil menunggu waktu pemulangan ke
Indonesia. Di antara para korban, yang diperkirakan masih akan lama menjalani
masa perawatan medis adalah Bapak Gunawan Godwijaya yang mengalami gegar otak,
namun telah melewati masa kritis.***3***
(T.H-ZG/B/A026/A026) 16-05-2012 01:39:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar