PENULIS
MUDA INDONESIA DI LONDON GELAR DIALOG
London , 28/9 (ANTARA) - Perhimpunan
Pelajar Indonesia (PPI) London, menggelar dialog bersama
"techpreneur" dan penulis muda dengan menampilkan Ollie, penulis yang
telah menghasilkan 25 buku populer tentang rahasia di balik kesuksesannya.
Ketua panitia sekaligus Wakil Ketua PPI
London T.M. Aziz Soelaiman kepada ANTARA, Jumat menyebutkan mahasiswa Indonesia
di luar negeri adalah duta bangsa, keahlian menulis dengan pemahaman teknologi
penyebaran informasi sangatlah penting.
Di usia yang belum genap 30 tahun,
Aulia Halimatussadiah atau Ollie memimpin 10 kelompok usaha berbasis teknologi
informasi di Indonesia, mulai dari komunitas penulis buku sampai memiliki
perusahaan membuat game.
Dalam acara yang dihadiri tidak kurang
dari 40 orang tersebut Ollie juga pernah dinobatkan sebagai "strong
community leader in the rising Indonesian tech startup scene" oleh
"Girls in Tech Amerika Serikat", 2011 silam, dan "one of 50
inspiring people 2012" oleh majalah Intisari.
Sementara itu pengarah program
pengabdian masyarakat PPI United Kingdom M. Fauzan Adziman mengatakan acara ini
sangat bermanfaat, apalagi kesempatan lulusan asing untuk berwirausaha di
Inggris sedang digalakkan oleh pemerintah Inggris.
Hal ini terlihat dengan dibukanya
jalur visa baru bagi lulusan asing, termasuk dari Indonesia, yang dinamakan
"Tier 1 Graduate Entrepreneur" pada tahun 2012, ujarnya.
Di negeri asal "Harry
Potter" ini, Ollie menceritakan, ada tiga pilar kata kunci yang meramu
rahasia kesuksesannya, yaitu budaya menulis, penguasaan teknologi informasi dan
penggalian kreativitas.
"Saya belajar satu hal lagi dari
apa yang dibeberkan Ollie tadi, yaitu kemandirian sedari muda," kata
Perdana Putra, mahasiswa tingkat sarjana yang sedang mengenyam pendidikan di
London.
"Sangat terinspirasi untuk
memulai," kata Nursabil Mahsyar Kaban, mahasiswa pascasarjana di London
yang juga menikmati acara yang diadakan di KBRI London tersebut.
Dengan acara dialog itu diharapkan
mahasiswa tidak hanya belajar ilmu yang ditekuninya, tetapi juga berbagai
"softskill" yang diperlukan untuk masa depannya, demikian Atase
Pendidikan KBRI London T. A. Fauzi Soelaiman.
(T.H-ZG/B/M026/M026) 28-09-2012 09:29:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar