London, 20/10 (ANTARA) - Sekitar 30 siswa-siswa kelas 9 yang berusia
antara 13-15 tahun belajar ilmu bela diri dari
pesilat sabuk merah Didik Sisvantoyo dan Michael Wirth dari Padepokan Silat Perisai Diri yang berpusat di
kota Haus Am Albis Zürich.
Mengajarkan ilmu bela diri khas
Indonesia, Pencak Silat kepada warga Swiss, merupakan salah satunya upaya KBRI
Bern memperkenalkan Indonesia kepada siswa sekolah menengah ISS Rain di
Gemeinde Rain, Kanton Luzern, demikian Pensosbud KBRI Bern Mohammad Budiman
Wiriakusumah kepada ANTARA London, Sabtu.
Indonesische Tag (Hari Indonesia)
diadakan berkat inisiatif KBRI Bern yang ingin membuat terobos untuk
memperkenalkan Budaya Indonesia disekolah-sekolah dasar dan menengah di Swiss,
dengan memperhatikan "trend-trend" yang disukai remaja Swiss.
Dikatakannya ada lima tehnik dasar yang
diajarkan terutama untuk mempertahankan diri dan menghentikan serangan lawan.
Selama ini, Pencak Silat ini hanya dikenal melalui film dan majalah.
Menurut Budiman, antusias akan ilmu
bela diri khas Indonesia ini juga tampak pada wajah siswa kelas lainnya yang
hanya berkesempatan menyaksikan kawan-kawannya langsung dapat melatih diri.
Sementara itu di kelas lainnya juga
diberikan pelajaran lain tentang Indonesia, mulai dari geografi sampai bahasa
Indonesia seperti kata Terima Kasih, hitungan angka satu sampai 20 dan kata-kata praktis lainnya
yang dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari .
Selain Pencak Silat masih banyak budaya
Indonesia yang dapat dijadikan ¿alat¿ untuk memperkenalkan budaya Indonesia
yang kaya seperti musik Gamelan yang diminati siswa-siswa Swiss untuk
dipelajarinya belum lagi musik Angklung, Batik sampai kepada anega ragam
kekayaan kuliner Indonesia.
Menurut Thomas Schuerch dan Pascal
Vogel pengajar grade 9 di ISS Rain, Indonesia yang begitu luas dan dengan
kekayaan budaya yang beragam menjadikan Indonesia mulai digemari
siswa-siswanya, untuk itulah sekolah menengah ini menyambut baik inisiatif baik
semacam ini.
Siswa sekolah Menengah ISS Rain juga
dapat menikmati makanan Indonesia yang disiapkan ahli masak dari Wisma Duta,
kediaman resmi Dubes RI di Bern.
Melalui konsep ini, diharapkan KBRI
Bern dapat mengandeng sekolah lainnya di berbagai Kanton di Swiss sehingga
Indonesia dapat dikenal melalui budayanya oleh remaja-remaja Swiss yang
berpotensi besar wisatawan di masa mendatang.***3***(ZG)
(T.H-ZG/B/A020/A020) 20-10-2012
19:53:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar