NDONESIA-JERMAN KERJASAMA
MANAJEMEN SUMBER AIR TANAH
London, 29/10 (ANTARA) - Indonesia dan
Jerman sepakat menjalin kerja sama bidang manajemen sumber air bawah tanah dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pekerjaan Umum RI dan
Karlsruhe Institute of Technology (KIT) di Karlsruhe, Jerman.
Penandatangan nota kesepahaman itu
dilakukan Menteri Pekerjaan Umum RI Djoko Kirmanto dan Presiden Karlsruhe
Institute of Technology Prof Dr Eberhard
Umbach di Karlsruhe, kata Sekretaris II-Penerangan, Sosbud KBRI Berlin, Purno
Widodo kepada ANTARA, Senin.
Penandatangan disaksikan Konjen RI
Frankfurt, Damos Dumoli Agusman, dan KUAI
KBRI Berlin, Kusuma Pradopo,
Penandatanganan MoU ini merupakan bagian
dari rangkaian program kegiatan Menteri Pekerjaan Umum RI Djoko Kirmanto dalam
kunjungan kerjanya ke Jerman 24-28 Oktober 2012 untuk meningkatkan kerjasama Indonesia-Jerman
di bidang pekerjaan umum yang mencakup antara lain bidang-bidang infrastruktur,
konstruksi dan bangunan.
Kesepakatan ini dicapai melalui
penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU)
secara khusus mengatur kerjasama di bidang manajemen sumber air bawah
tanah dan inovasi teknologi untuk Karst area di Indonesia.
Kerjasama tersebut memiliki arti
penting sebagai pengembangan kerjasama yang dijalin sebelumnya antara
Kementerian Pekerjaan Umum RI dan KIT untuk manajemen sumber air bawah tanah
karst area yang telah dilakukan di daerah Bribin, Gunung Kidul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Proyek penyediaan air bersih yang bahan
bakunya diambil dari sungai bawah tanah dan disalurkan dengan menggunakan pompa
air yang digerakkan oleh turbin (hydro-power) berteknologi Jerman tersebut saat
ini memberikan manfaat kepada lebih dari 40 ribu warga Bribin yang sebelumnya
selalu mengalami kekurangan air bersih.
Melalui MoU yang disepakati
diharapkan dapat dilakukan penerapan teknologi serupa pada Karst area di
Indonesia yang lebih luas lagi, khususnya di bagian selatan Indonesia dari
pulau Jawa hingga pulau Timor.
Menteri Djoko Kirmanto secara khusus
melakukan pertemuan bilateral dengan Parliamentary State Secretary Kementerian
Perhubungan, Konstruksi dan Pem-bangunan Wilayah Perkotaan Jerman, Jan Muecke,
di Dresden, pada akhir pekan.
Dalam pertemuan bilateral
tersebut kedua belah pihak menyepakati untuk meningkatkan kerjasama di bidang
infrastruktur yang merupakan tindak lanjut dari kemitraan komprehensif
Indonesia-Jerman yang disepakati beberapa waktu lalu melalui Deklarasi Jakarta.
Jerman menawarkan kerjasama
teknik dalam pembangunan sarana dan prasarana di Indonesia, termasuk untuk
penanganan transportasi dan pengendalian banjir.
Tawaran kerjasama ini disambut
baik Menteri Djoko Kirmanto yang menekankan melalui kerjasama ini Indonesia
juga ingin belajar dari Jerman yang berhasil melakukan revitalisasi kota
Dresden yang pernah dilanda banjir besar pada tahun 2002 yang menimbulkan
kerugian besar akibat rusaknya berbagai bangunan dan infrastruktur kota Dresden
pada waktu itu.
Kedua belah pihak juga
menyepakati untuk menjajaki dan membicarakan lebih lanjut mengenai pembentukan
kerjasama dalam bidang konservasi bangunan-bangunan lama. Indonesia memiliki
sejumlah bangunan peninggalan sejarah dari kerajaan-kerajaan masa lampau yang
masih terabaikan dan belum banyak dikonservasikan.
Melalui kerjasama ini,
diharapkan Indonesia dapat melakukan
konservasi sekaligus renovasi gedung-gedung bersejarah tersebut dengan
mengembangkan konsep green building tanpa meninggalkan keaslian bentuk dan
struktur gedung-gedung dimaksud.
Forum Ekonomi
Dalam kunjungan kerjanya ke
Jerman Menteri Djoko Kirmanto menjadi
pembicara utama dalam Economic Forum yang diadakan Committee for Euro-pean
Construction Equipment (CECE) di Berlin dihadiri tidak kurang dari 200 peserta
yang mewakili industri peralatan konstruksi di Eropa yang bekerjasama dengan
berbagai industri konstruksi dunia antara lain Amerika Utara, Jepang dan Korea.
Economic Forum CECE Congress
merupakan media promosi awal bagi partisipasi Indonesia yang terpilih sebagai
partner country pada ajang pameran internasional konstruksi BAUMA yang akan
diselenggarakan di Munich, Jerman, tanggal 15-21 April tahun depan.
Dalam paparannya, Menteri Djoko
Kirmanto menekankan kondisi investasi infrastruktur di Indonesia saat ini
kondusif. Pengembangan kerangka regulasi dan penyediaan jaminan investasi
merupakan salah bentuk komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung
keterlibatan investor asing di dalam berbagai mega proyek infrastruktur di
tanah air.
Menteri Djoko Kirmanto
mengatakan ia memimpin delegasi Indonesia di BAUMA 2013 dan akan memberikan
penjelasan secara langsung mengenai potensi Indonesia kepada para investor
asing, khususnya yang memiliki latar belakang konstruksi dan pertambangan.
***2***
(T.H-ZG/B/M019/M019) 29-10-2012
05:18:42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar