PELAJAR SWISS JADI DUTA BUDAYA
INDONESIA
London, 22/9 (ANTARA) -Para pelajar
sekolah musik Un, Deux, Trois Musik,
Swiss menjadi duta budaya
Indonesia dalam acara resepsi HUT RI yang ke-67 yang dihadiri sekitar 300
undangan yang terdiri atas pejabat pemerintah Federal Swiss, diplomat perwakilan
asing di Bern.
Selain itu juga hadir perwakilan
organisasi internasional, kalangan dunia usaha dan budaya Swiss, yang antri
memberikan ucapan selamat kepada Dubes RI untuk Konfederasi Swiss dan
Keharyapatihan Liechtenstein, Djoko Susilo, ujar Pensosbud KBRI Bern Mohammad
Budiman Wiriakusumah kepada ANTARA London, Sabtu .
Mohammad Budiman Wiriakusumah
menjelaskan para pelajar sekolah musik yang terdiri datas anak-anak remaja
Swiss memainkan gamelan yang merupakan hasil kerja sama antara KBRI Bern dan
pihak swasta di Swiss dalam hal ini sekolah musik Un, Deux, Trois Musik.
Gedung pertemuan bergengsi di kota
Bern, Kultur Casino Bern, bersuasanakan khas adat Jawa dengan taplak-taplak
batik, vas-vas bunga dengan ornamen naga lengkap dengan gubuk-gubuk tempat
makanan khas Indonesia, sate ayam..
Alunan musik gamelan yang ditabuh
anak-anak remaja dari sekolah musik Un, Deux, Trois Musique (satu,dua,tiga
Musik), melengkapi suasana Jawa yang dihadirkan pada malam resepsi itu.
Dubes Djoko Susilo, mengatakan terjadi
peningkatan hubungan perdagangan dan budaya yang cukup signifikan dalam
hubungan bilateral Indonesia-Swiss, terutama dalam hubungan budaya dengan latar
belakang yang sangat berbeda.
Direktur sekolah musik Nicole Coppey,
mengatakan para pelajar baru saja melakukan lawatan ke Yogyakarta dan mereka
kini lebih menjiwai lagi dalam memainkan alat musik gamelan. Dan memahami bahwa dalam memainkan gamelan ini
diperlukan kerja sama yang sangat erat tidak hanya secara tehnis namun juga
secara "kejiwaan".
Coppey, menyatakan kesiapan 1,2,3
Musique menjadi Duta Budaya Indonesia di Swiss baik dalam memperkenalkan musik
gamelan tetapi juga mempromosikan Batik Indonesia yang ditetapkan UNESCO sebagai "Intangible
World Heritage" . Untuk itu mereka ingin mendapat pendidikan khusus.
KBRI Bern mengandeng Kabupaten
Lumajang, Bojonegoro ikut mempromosikan hasil kerajinan tangan dan memberikan
"cinderamata" khas dari ketiga kabupaten di Provinsi Jawa Timur serta
perusahaan furniture Swiss, "Furneco", yang mengimpor mobel hasil
daur ulang dari sampan-sampan di Bali.
Para undangan tidak saja terkesan
dengan alunan musik gamelan sambil mencicipi makanan khas indonesia seperti lwar bali, sate ayam, nasi goreng dan
sate lilit juga pameran batik "Ambassador's Collection". ***3***
(ZG/c/a011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 22-09-2012
06:49:04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar