MENTERI ESDM IKUT CANANGKAN HARI ENERGI SEDUNIA
London,
23/10 (ANTARA) - Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Jero Wacik, hadir saat pencanangan 22
Oktober 2012 sebagai Hari Energi Sedunia dalam pertemuan tingkat tinggi di
bidang energi "World Energy Forum 2012"(WEF) di Dubai.
Acting Konsul
Jenderal RI KJRI Dubai, Adiguna Wijaya
kepada ANTARA London, Selasa mengatakan, WEF 2012 merupakan pertemuan di bidang
energi yang pertama kalinya diselenggarakan di luar markas besar PBB di New
York dan juga di wilayah Timur Tengah.
Forum secara
resmi dibuka Wakil Presiden dan Perdana Menteri Persatuan Emirat Arab, Sheikh
Mohammad Bin Rashid Al Maktoum, yang
sekaligus juga Penguasa Dubai, di gedung Dubai International Convention and
Exhibition Centre.
Acara itu
bertema "A forum for world leaders" sejak Senin 22 Oktober hingga 24
Oktober 2012 dan dihadiri oleh lebih dari 2.000 delegasi, termasuk 19 Kepala
Negara dan Pemerintahan dari negara-negara anggota PBB.
Tidak hanya
itu, sejumlah menteri di bidang energi, pimpinan tinggi sejumlah organisasi
internasional dan kalangan industri serta perusahaan swasta.
Rangkaian kegiatan
WEF 2012 terdiri dari sesi pleno, lokakarya, dan diskusi energi, serta
dibarengi dengan pameran di bidang energi.
Turut hadir
Wakil Sekjen PBB bidang Ekonomi dan Sosial, Mr. Wu Hongbo, Sekjen Liga Arab,
Mr. Nabil al-Arabi serta Ketua sekaligus penggagas WEF, Prof. Harold Hyun-Suk
Oh serta Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Ir. A. Edy
Hermantoro, M.Si, dan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Drs. R. Edi
Prasodjo, M.Sc.
Penetapan tanggal 22 Oktober 2012
sebagai Hari Energi Sedunia ini dimaksudkan untuk menggugah kesadaran seluruh
dunia tentang berbagai isu energi dan kesadaran politik untuk mendukung akses
energi universal yang dapat menguntungkan semua bangsa di dunia.
Menteri ESDM
, Jero Wacik tampil sebagai salah satu
pembicara dalam sesi diskusi tingkat menteri yang membahas bahan bakar fosil
"Minister's Roundtable on Fossil Fuel" bersama pembicara lainnnya
yakni para menteri bidang energi dari India, Oman, PEA, Liberia, Pantai Gading
dan Irak.
Sesi ini
membahas berperannya minyak, gas bumi, dan batubara dalam ekonomi global, di
tengah semakin beragamnya sumber energi alternatif di dunia.
Sesi ini juga
membahas berbagai tantangan lingkungan hidup serta strategi yang dilakukan
pemerintah dan swasta dalam mitigasi penyebaran dampak negatif bahan bakar
fosil.
Menteri Jero
Wacik menyampaikan mengenai kebijakan manajemen energi dan sumber daya mineral
terkini pemerintah Indonesia di bidang energi, khususnya peningkatan target
elastisitas dan bauran energi nasional mencapai 25,9 persen hingga 2025.
Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan porsi energi baru dan terbarukan.
Kebijakan ini
akan menjadi acuan utama nasional yang bertujuan untuk membangun ketahanan
energi melalui peralihan paradigma yang sebelumnya hanya berorientasi di sisi
pasokan (Supply Side Management), menjadi kebijakan yang selain memperhatikan
sisi pasokan juga mengatur sisi permintaan (Demand Side Management).
Jero Wacik
mengatakan kebijakan baru nanti akan sejalan dengan komitmen Pemerintah
Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen dengan kemampuan sendiri pada tahun 2020 atau
dapat ditingkatkan menjadi 41 persen dengan dukungan internasional.
Menteri ESDM
menekankan perlunya kerja sama regional bagi pengembangan jangka panjang energi
terbarukan.
Kerja sama
itu meliputi pengembangan sumber daya dan infrastruktur energi, penerapan
teknologi, baik di sisi pasokan maupun permintaan, optimalisasi bauran energi
dan peningkatan kepedulian terhadap emisi karbon.
Diversifikasi
konsumsi bahan bakar fosil ke bahan bakar non minyak bumi diperlukan untuk
menjamin ketahanan energi dunia.
Bertemu IRENA
Di sela kegiatan
WEF 2012, Menteri ESDM juga berkesempatan melakukan pertemuan dengan Pimpinan
Eksekutif lembaga internasional di bidang Energi "International Renewable
Energy Agency" (IRENA) dan sebuah perusahaan bidang pengembangan energi
terbarukan "Masdar" yang berlokasi di Abu Dhabi, serta meninjau
lokasi pameran bidang energi.
IRENA
merupakan organisasi antar pemerintah yang didedikasikan untuk pengembangan dan
pemanfaatan secara berkelanjutan energi yang terbarukan, diantaranya adalah
bioenergi, energi panas bumi, tenaga air, laut, surya, dan energi angin.
Organisasi
itu didirikan 26 Januari 2009 di Bonn, Jerman, oleh 75 negara dan pada bulan
September 2012, anggota telah meliputi 158 negara.
Acting Konjen
RI Dubai menyampaikan penyelenggaraan
WEF 2012 di Dubai merupakan dasar yang ideal untuk saling berbagi pengalaman
antar negara di dunia di bidang energi.
Melalui forum
ini diharapkan dapat lebih mendorong peningkatkan kerja sama, serta pertukaran
pengetahuan dan keahlian diantara negara-negara dunia, termasuk pula pemerintah
dan pihak swasta, dalam mencari solusi di bidang energi bagi diversifikasi
sumber energi yang lebih bersih, aman dan berkelanjutan.
Hal ini akan
berkaitan langsung dengan peningkatan pembangunan ekonomi dan sosial yang
berkelanjutan bagi setiap negara di dunia.
WEF merupakan
organisasi internasional non-profit yang diinisiasi oleh PBB guna mempromosikan
kegiatan di bidang energi dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan.
Pendirian
organisasi ini diprakarsai Prof. Harold Hyun-Suk Oh pada tahun 2008.
Salah satu
tujuan utama forum ini adalah untuk menyusun pemetaan kebijakan keragaman
energi yang berkelanjutan yang dapat memacu perkembangan ekonomi dan sosial
global.
Melalui forum
ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk saling bertukar ide baru
tentang isu-isu energi global dari perspektif kebijakan, teknologi, dan bisnis.
***2***
(T.H-ZG/B/E008/E008) 23-10-2012 14:56:53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar