Minggu, 07 Oktober 2012

NOVEL PRAMOEDYA



NOVEL PRAMOEDYA ANANTA TOER DIILHAMI TOKOH PEREMPUAN

          London, 30/9 (ANTARA) - Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Muhamad Adji mengakui bangunan cerita novel Pramoedya Ananta Toer banyak dibentuk oleh tokoh perempuan.

         "Salah satu contohnya adalah tokoh Nyai Ontosoroh dalam Novel Bumi Manusia," kata Muhamad Adji, dalam acara "Cultures in dialogue," pada konferensi scientific internasional yang diadakan Universitas Beograd, Serbia, Sabtu siang.

         Konferensi yang digelar selama tiga hari sejak 28 September itu menampilkan pembicara dari berbagai universitas di dunia.

         Acara itu juga dihadiri Dubes RI untuk Republik Serbia Samuel Samson dan staf KBRI Serbia.

         Muhamad Adji yang menjadi dosen tamu di Universitas Beograd membahas "Indonesian women image in this earth on mankind by Pramudya Ananta Toer."
    Dia mengakui bangunan cerita novel Pramoedya banyak dibentuk oleh tokoh perempuan.

         Dalam Novel Bumi Manusia, Muhamad Adji mencoba mengkaji bagaimana tokoh Nyai Ontosoroh digambarkan dan bagaimana citra  perempuan Indonesia dibangun, dalam kaitannya dengan perjuangan bangsa Indonesia.

         Menurut Muhamad Adji, perkembangan bangsa Indonesia yang  baru memiliki identitas kebangsaan sampai masa perjuangan kemerdekaan juga dapat diikuti melalui karya Pramoedya Ananta Toer.

         Muhamad Adji berbicara tentang fenomena sosial budaya Indonesia yang terepresentasi dalam karya sastra, dan pentingnya memasukkan nama Pramoedya Ananta Toer di dalamnya.

         Dikatakannya, karya Pramoedya Anantra Toer termasuk ke dalam karya-karya yang sangat kaya akan sejarah kehidupan bangsa Indonesia, melalui telaah  yang sangat detail dan dalam.

        "Melalui karya-karya Pramoedya Ananta Toer, dapat diikuti perkembangan bangsa Indonesia yang belum memiliki identitas kebangsaan sampai pada masa perjuangan kemerdekaan dengan memperoleh nama Indonesia," ujarnya.

        Muhamad Adji sejak 2007 aktif dalam penelitian tentang bahasa, sastra, dan budaya. Beberapa hasil penelitiannya adalah "Pembangunan Hubungan Pria dan Wanita dalam Sistem Patriarchat" (2009), "Akulturasi dalam Story Telling di Rancakalong Community, Sumedang, sebagai representasi perilaku Sunda menuju Lokal-Global Nilai Budaya" (2011). Selain itu Muhamad Adji pada tahun yang sama juga meneliti "Konsep Tritangtu dalam kehidupan Sunda Community".

        Bukunya yang telah diterbitkan antara lain "Bumi saya: Bahasa dan Sastra" (2006), Novel Populer pada tahun 1970 sampai 2000 (2008), Perempuan di Otoritas Patriarchat (2009), dan Kefasihan dalam bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (2010).

        Sekretaris Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran, Muhamad Adji, selain mengajar saat ini juga  mengejar gelar doktor Ilmu Budaya, di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran.

        Melalui Nyai Ontosoroh yang berjuang melawan budaya Jawa dan juga Eropa, Pramoedya mengharapkan perlunya kemandirian bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia berani untuk melepaskan diri dari pemerintah Hindia Belanda, seperti yang dilakukan Nyai Ontosoroh pada suaminya.

        Untuk mencapai ke arah tersebut, maka budaya feodal yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan harus dilawan, seperti apa yang telah dilakukan oleh Nyai Ontosoroh, demikian Muhamad Adji. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 30-09-2012 21:13:56

Tidak ada komentar: