NOVEL PRAMOEDYA ANANTA TOER
DIILHAMI TOKOH PEREMPUAN
London, 30/9 (ANTARA) - Pengajar
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Muhamad Adji mengakui bangunan
cerita novel Pramoedya Ananta Toer banyak dibentuk oleh tokoh perempuan.
"Salah satu contohnya adalah
tokoh Nyai Ontosoroh dalam Novel Bumi Manusia," kata Muhamad Adji, dalam
acara "Cultures in dialogue," pada konferensi scientific
internasional yang diadakan Universitas Beograd, Serbia, Sabtu siang.
Konferensi yang digelar selama tiga
hari sejak 28 September itu menampilkan pembicara dari berbagai universitas di
dunia.
Acara itu juga dihadiri Dubes RI untuk
Republik Serbia Samuel Samson dan staf KBRI Serbia.
Muhamad Adji yang menjadi dosen tamu
di Universitas Beograd membahas "Indonesian women image in this earth on
mankind by Pramudya Ananta Toer."
Dia mengakui bangunan cerita novel
Pramoedya banyak dibentuk oleh tokoh perempuan.
Dalam Novel Bumi Manusia, Muhamad Adji
mencoba mengkaji bagaimana tokoh Nyai Ontosoroh digambarkan dan bagaimana
citra perempuan Indonesia dibangun,
dalam kaitannya dengan perjuangan bangsa Indonesia.
Menurut Muhamad Adji, perkembangan
bangsa Indonesia yang baru memiliki
identitas kebangsaan sampai masa perjuangan kemerdekaan juga dapat diikuti
melalui karya Pramoedya Ananta Toer.
Muhamad Adji berbicara tentang
fenomena sosial budaya Indonesia yang terepresentasi dalam karya sastra, dan
pentingnya memasukkan nama Pramoedya Ananta Toer di dalamnya.
Dikatakannya, karya Pramoedya Anantra
Toer termasuk ke dalam karya-karya yang sangat kaya akan sejarah kehidupan
bangsa Indonesia, melalui telaah yang
sangat detail dan dalam.
"Melalui karya-karya Pramoedya
Ananta Toer, dapat diikuti perkembangan bangsa Indonesia yang belum memiliki
identitas kebangsaan sampai pada masa perjuangan kemerdekaan dengan memperoleh
nama Indonesia," ujarnya.
Muhamad Adji sejak 2007 aktif dalam
penelitian tentang bahasa, sastra, dan budaya. Beberapa hasil penelitiannya
adalah "Pembangunan Hubungan Pria dan Wanita dalam Sistem
Patriarchat" (2009), "Akulturasi dalam Story Telling di Rancakalong
Community, Sumedang, sebagai representasi perilaku Sunda menuju Lokal-Global
Nilai Budaya" (2011). Selain itu Muhamad Adji pada tahun yang sama juga
meneliti "Konsep Tritangtu dalam kehidupan Sunda Community".
Bukunya yang telah diterbitkan antara
lain "Bumi saya: Bahasa dan Sastra" (2006), Novel Populer pada tahun
1970 sampai 2000 (2008), Perempuan di Otoritas Patriarchat (2009), dan
Kefasihan dalam bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (2010).
Sekretaris Program Studi Sastra
Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran, Muhamad Adji, selain
mengajar saat ini juga mengejar gelar
doktor Ilmu Budaya, di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran.
Melalui Nyai Ontosoroh yang berjuang
melawan budaya Jawa dan juga Eropa, Pramoedya mengharapkan perlunya kemandirian
bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia berani untuk melepaskan diri dari
pemerintah Hindia Belanda, seperti yang dilakukan Nyai Ontosoroh pada suaminya.
Untuk mencapai ke arah tersebut, maka
budaya feodal yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan harus dilawan,
seperti apa yang telah dilakukan oleh Nyai Ontosoroh, demikian Muhamad Adji.
***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 30-09-2012
21:13:56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar