DUBES BELANDA RESMIKAN MONUMEN
PEMUKIMAN KELUARGA MALUKU
London, 1/10 (ANTARA) - Dubes RI
untuk Kerajaan Belanda, Retno L.P. Marsudi,
didampingi Walikota Ommen, M J Ahne, meresmikan Monumen Peringatan
Pemukiman Maluku di Kamp Laarbrug, Kota Ommen, Belanda.
Monumen berwujud sebuah kerang diatas
tonggak kayu, tulis keterangan Pers KBRI Denhaag yang diterima ANTARA London,
Senin.
Peresmian dihadiri sekitar 250 orang
masyarakat Maluku di wilayah Swolle, pejabat pemerintah lokal dan tokoh kota
Ommen, tokoh masyarakat Maluku Pascal
Amukawam, Sam Pormes, Julia Scholten Rada, serta Dewan Integrasi Provinsi
Overijssel, Jithro Ubro.
Upacara peresmian monumen berlangsung
dengan penuh keharuan dengan kehadiran
beberapa warga Maluku generasi pertama
yang jumlahnya sudah tidak banyak lagi.
Setelah acara peresmian monumen, acara
dilanjutkan dengan reuni keluarga Maluku di Gedung De Spil De Caroussel yang
dihadiri sekitar 700 orang. Hadir dalam acara tersebut antara lain Komisioner
Ko Scheel.
Dalam acara reuni, Dubes RI Den
Haag, Dewan Kota, Ko Scheele; Ahli Antropoligi Kebudayaan, Fridus Steijlen
dan Akademisi Sam Pormes menekankan menghargai apa yang telah dicapai oleh
masyarakat Maluku di Belanda.
"Masyarakat Maluku telah dapat
hidup berintegrasi dengan masyarakat Belanda tanpa kehilangan akar
budaya," katanya.
Dubes Retno dalam kesempatan
tersebut menekankan kehadiran masyarakat
Maluku di Belanda telah memberikan warna khusus hubungan
Indonesia-Belanda.
Masyarakat Maluku di Belanda menjadi bagian
dari simpul pengikat dari hubungan kedua negara.
Dubes mengharapkan masyarakat Maluku yang
juga telah berhasil di bidang pendidikan, olahraga, bisnis, politik, kebudayaan
dan pemerintahan juga ikut terus berperan dalam upaya memperkuat hubungan kedua negara.
Dalam acara pertemuan masyarakat
Maluku tersebut, Seniwati Dorina Sedoeboen menyerahkan karya seni berupa Patung
Pahlawan Christhina Martha Tiahahu.
Dorina menyampaikan pesan bahwa patung
kenangan tersebut menggambarkan semangat wanita Maluku dalam memperjuangkan
masa depan, mulai dari anak-anak, keluarga dan masyarakat secara umum.
Christina Martha Tiahahu merupakan refleksi
dan semangat dari wanita Maluku dalam menghadapi kehidupan.
Acara reuni dimeriahkan berbagai acara
kesenian dan pameran foto-foto mengenai sejarah ketibaan keluarga Maluku di
Belanda.
***3***
(ZG)
(T.H-ZG/C/E008/E008) 01-10-2012
06:03:21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar