Minggu, 07 Oktober 2012

DUBES BELANDA



DUBES BELANDA RESMIKAN MONUMEN PEMUKIMAN KELUARGA MALUKU

            London, 1/10 (ANTARA) - Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, Retno L.P. Marsudi,  didampingi Walikota Ommen, M J Ahne, meresmikan Monumen Peringatan Pemukiman Maluku di Kamp Laarbrug, Kota Ommen, Belanda.

          Monumen berwujud sebuah kerang diatas tonggak kayu, tulis keterangan Pers KBRI Denhaag yang diterima ANTARA London, Senin.

         Peresmian dihadiri sekitar 250 orang masyarakat Maluku di wilayah Swolle, pejabat pemerintah lokal dan tokoh kota Ommen,  tokoh masyarakat Maluku Pascal Amukawam, Sam Pormes, Julia Scholten Rada, serta Dewan Integrasi Provinsi Overijssel, Jithro Ubro. 
    Upacara peresmian monumen berlangsung dengan  penuh keharuan dengan kehadiran beberapa warga Maluku generasi pertama  yang jumlahnya sudah tidak banyak lagi.

         Setelah acara peresmian monumen, acara dilanjutkan dengan reuni keluarga Maluku di Gedung De Spil De Caroussel yang dihadiri sekitar 700 orang.  Hadir  dalam acara tersebut antara lain Komisioner Ko Scheel.

         Dalam acara reuni, Dubes RI Den Haag,  Dewan Kota, Ko Scheele;  Ahli Antropoligi Kebudayaan, Fridus Steijlen dan  Akademisi Sam Pormes menekankan  menghargai apa yang telah dicapai oleh masyarakat Maluku di Belanda.

         "Masyarakat Maluku telah dapat hidup berintegrasi dengan masyarakat Belanda tanpa kehilangan akar budaya," katanya.

         Dubes Retno dalam kesempatan tersebut  menekankan kehadiran masyarakat Maluku di Belanda telah memberikan warna khusus hubungan Indonesia-Belanda. 
    Masyarakat Maluku di Belanda menjadi bagian dari simpul pengikat dari hubungan kedua negara. 
    Dubes mengharapkan masyarakat Maluku yang juga telah berhasil di bidang pendidikan, olahraga, bisnis, politik, kebudayaan dan pemerintahan juga ikut terus berperan dalam upaya  memperkuat hubungan kedua negara.

         Dalam acara pertemuan masyarakat Maluku tersebut, Seniwati Dorina Sedoeboen menyerahkan karya seni berupa Patung Pahlawan Christhina Martha Tiahahu. 
    Dorina menyampaikan pesan bahwa patung kenangan tersebut menggambarkan semangat wanita Maluku dalam memperjuangkan masa depan, mulai dari anak-anak, keluarga dan masyarakat secara umum. 
    Christina Martha Tiahahu merupakan refleksi dan semangat dari wanita Maluku dalam menghadapi kehidupan.

         Acara reuni dimeriahkan berbagai acara kesenian dan pameran foto-foto mengenai sejarah ketibaan keluarga Maluku di Belanda.

    ***3***
(ZG)

(T.H-ZG/C/E008/E008) 01-10-2012 06:03:21

Tidak ada komentar: