Minggu, 21 Oktober 2012

FEST BUDAYA NUERNBURG


                 GELAR FESTIVAL BUDAYA INDONESIA DI NUERNBERG JERMAN

          London,16/10 (ANTARA) - Perkumpulan masyarakat Indonesia Jerman yang dikenal sebagai "Indonesia Nuernberg" menyelenggarakan festival antar budaya dengan motto "Batik menghubungkan kita" atau dalam bahasa Jerman "Batik verbindet uns".

         Festival dihadiri tidak kurang 250 pengunjung bertempat di Kultur Garten yang berada ditengah kota Nuernberg Jerman Selatan pada akhir pekan. 
    Ketua Penyelenggara kegiatan  Dwi Anoraganingrum   kepada ANTARA London, Selasa mengatakan sejak  UNESCO meresmikan seni batik Indonesia menjadi "Warisan Dunia" yang hidup pada 2009, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Hari Batik, keberadaan Batik di dunia internasional makin dikenal.

         Dalam acara festival antar budaya itu hadir Konjen RI di Frankfurt,  Damos Dumoli Agusman serta Perwakilan Persatuan Afro-Deutsche, Barbara Steiniger dan Kepala Dinas Budaya kota Nürnberg,  Jürgen Markwith yang dalam sambutannya  berharap  acara ini dapat berlanjut dan menjadi agenda rutin kota Nuernberg.

         Sementara itu Konjen KJRI Frankfurt, Damos Dumoli Agusman mengaku bangga atas inisiatif masyarakat Indonesia yang berada di Jerman dalam mensosialisasikan batik Indonesia, "Baru kali ini saya melihat fashion show batik yang dijahit sendiri oleh anggota masyarakat setempat. tentunya ini akan membuat batik lebih membumi dengan masyarakat Jerman"
    Dalam festival antar budaya yang digelar dalam rangka "Hari Batik" serta peringatan 60 tahun hubungan diplomasi antara Indonesia dan Jerman juga digelar Workshop Batik untuk anak-anak yang dibimbing Ibu Anne Sonia.

         Ahli ahli Batik asal Jerman seperti  Joachim Blank  dan Annegret Haake dari Kronberg, memberi penjelasan mengenai batik dalam bahasa Jerman.

         Annegret Haake adalah  penulis buku tentang Batik Jawa yang juga memamerkan  sebagian koleksi batik pribadinya yang klasik. Semenatara ahli batik asal Indoensia yang tinggal di Berlin,  Niyah Dewi mendemonstrasikan penulisan Batik klasik.

         Acara ini didukung oleh Departmen Budaya Kota Nürnberg, KJRI Frankfurt, IndoCon, Kultur Garten, Afrika Recycled, Afro-Deutsche, African Fashion, Kinder Museum, Indigoes, Batix, Snap, Kanue dan Dolleadoll Indonesia.

         Festival juga dimeriahkan tarian Jawa "Jingkrung kuoso" oleh Tarasita Gilar, mahasiswi Indonesia di Mannheim,  musik tradisional dari Group Angklung KJRI-Frankfurt dan group Trommel Afrika dari Afro-Deutsche serta musik modern dari Band Indigoes Nuerrnberg.

         Acara  ditutup dengan peragaan busana desainer  Katharina Nugraha. Ibu muda yang tinggal di Nuernberg ini merancang dan menjahit sendiri semua busana batik yang diperagakan oleh lima orang model berasal dari  Indonesia, Jerman, Spanyol dan Afrika.

    ***2***(ZG)



(T.H-ZG/B/M019/M019) 16-10-2012 05:28:51

Tidak ada komentar: