Minggu, 07 Oktober 2012

JARANAN KUDA



JARANAN KUDA LOMPAT PUKAU PENDUDUK BERN SWISS

          London, 4/10 (ANTARA) - Jaranan Kuda Lompat berhasil memukau pendududuk Bern Ibu Kota Swiss dalam  acara "Amazing Asia Event" yang digelar setiap tahun diikuti warga Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, Vietnam, India, Srilanka, China dan Nepal yang bermukim di berbagai Kanton di Swiss.

         Dalam acara pementasan "Amazing Asia Event" meskipun hujan turun dari pagi hari tidak mengurungkan niat masyarakat Swiss  untuk datang meramaikan acara, kata Pensosbud KBRI Bern Mohammad Budiman Wiriakusumah kepada ANTARA London, Kamis.

         Partisipasi Indonesia dalam acara "Amazing Asia Event"  adalah untuk yang  kedua kalinya dengan mendatangkan dua penari dari Padepokan Tari Parmin Ras, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

         Ribuan warga memenuhi lapangan Waisenhausplatz yang berada di tengah kota Bern, dan mencapai puncaknya pada minggu siang.

         Dikatakannya yang menarik adalah penampilan ilmu bela diri dari China yang juga mendapatkan sambutan meriah, terutama dari remaja Swiss.

         Dengan menampilkan dua  tarian yang diambil langsung dari tarian rakyat Kabupaten Lumajang,  Jaranan Kuda Lompat dan Tari Topeng Kaliwungu, yang menurut Parmin Ras kedua tarian ini dikembangkan di padepokan yang dipimpinnya.

         Selain tarian dari Jawa Timur, Indonesia juga menampilkan tari-tarian dari daerah Bali yang disumbangkan oleh warga Indonesia yang bermukim di Swiss.

         Ketua Penyelenggara Sven Gruenig,  mengatakan acara digelar sebagai upaya memperkenalkan budaya Asia, melalui pementasan Kesenian, Wisata Kuliner serta memperkenalkan produk Khas Asia. Selain itu acara ini juga untuk memperlihatkan warga Asia di Swiss dapat berintegritas dengan warga setempat.

         Di sudut lain warung tenda Indonesia menampilkan stand perhiasan Mutiara Indonesia yang berasal dari daerah Lombok, Sumbawa dan Flores, yang di-impor Sinta Lehmann Pearl, perusahaan yang khusus mengimpor mutiara Indonesia untuk dapat dipasarkan di Swiss.

         Menurut Susie Lehmann, salah satu Direktur Sinta Lehmann Pearl, mutiara Indonesia mempunyai kwalitas yang bagus dan tidak mengalami kesulitan untuk dapat dipasarkan di Swiss. Selain kwalitas tinggi, hargapun dapat bersaing dengan mutiara dari Tahiti sehingga banyak diminati.

         Namun demikian penjualan mutiara ini harus disertai dengan tehnik yang jitu sambil menjelaskan tentang proses natural dalam penciptaan mutiara, mengingat warga Swiss menaruh perhatian terhadap lingkungan.

         Sedangkan Parmin Ras selain berpartisipasi dalam panggung budaya ini, juga memberikan pelatihan singkat tentang gerak dasar tari traidisional Lumajang dan yang tidak kalah pentingnya adalah pelatihan dasar tehnik pernapasan.

         Dubes RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Djoko Susilo ikut berbaur dengan warga lainnya yang hadir, menjawab pertanyaan warga Swiss tentang tarian asal Jawa Timur yang tampil dinamis dan memukau warga setempat.

    ***3***(ZG)

(T.H-ZG/B/M019/M019) 04-10-2012 05:32:50

Tidak ada komentar: