BAHASA
INDONESIA DIMINATI DI VLADIVOSTOK RUSIA
London, 9/9
(ANTARA) - Bahasa Indonesia diminati masyarakat Vladivostok, Rusia bagian
timur, yang mempelajari bahasa dan budaya Indonesia di Universitas Federal
Timur Jauh atau yang dikenal dengan FEFU.
Lulusan jurusan Indonesia di FEFU dipastikan lancar berbahasa Indonesia, ujar
Sekretaris II Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada ANTARA London,
Minggu.
Menurut dia,
Universitas Federal Timur Jauh Rusia (Far Eastern Federal University/FEFU)
salah satu perguruan tinggi terbesar, modern dan bertaraf Internasional di
Rusia. Sebelumnya, universitas bernama Universitas Nasional Timur Jauh (Far
Eastern National University/FENU).
Perubahan FENU
menjadi FEFU setelah bergabung dengan beberapa sekolah tinggi dan perguruan
tinggi yang ada di wilayah Timur Jauh Rusia.
Kampus FEFU
yang baru berada di Pulau Russkiy sangat cocok untuk tempat studi karena jauh
dari hingar-bingar keramaian kota besar. Kampus yang menghadap ke Laut Jepang
ini dapat memberikan inspirasi dan ketenangan bagi mahasiswa dalam belajar.
FEFU tidak
akan kalah bersaing dengan kampus dunia lainnya. Kampus ini dikenal karena
dijadikan tempat pelaksanaan KTT APEC 2012 pada 8-9 September 2011 yang juga
dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada saat
pendirian tahun 1899, universitas ini bernama Institut Ketimuran. Tahun 1956
berganti nama menjadi FENU dan sejak 2010 menjadi ini FEFU.
Jumlah
mahasiswa yang studi di berbagai jurusan dan jenjang pendidikan saat ini lebih
dari 41 ribu orang, termasuk mahasiswa yang mendalami Bahasa Indonesia dan
studi Indonesia.
Melihat
pentingnya pengembangan hubungan dengan kawasan Asia Pasifik, termasuk
Indonesia, tahun 2006 dibuka jurusan Indonesia di FEFU sehingga mahasiswa dapat
mempelajari tentang Indonesia, termasuk bahasanya.
Spesialisasi
ini merupakan spesialisasi baru di wilayah Timur Jauh Rusia. Saat ini tercatat
sebanyak 12 mahasiswa belajar Bahasa Indonesia.
Sementara itu,
tercatat sebanyak 10 orang lulus Bahasa Indonesia. Sebagian besar di antaranya
pernah ke Indonesia untuk memperdalam bahasa dan budaya Indonesia melalui
Program Beasiswa "Darmasiswa" dari pemerintah Indonesia.
Pusat kebudayaan
Melihat semangat
para mahasiswa yang mempelajari Indonesia, pada tahun 2008 didirikan Pusat
Kebudayaan dan Studi Republik Indonesia (PKSRI) di FEFU atas inisiatif
FEFU dengan Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Federasi Rusia. Pendirian ini didukung secara aktif oleh Yury A
Moskalyev, seorang pengusaha setempat.
PKSRI menyelenggarakan serangkaian program
kegiatan, seperti kuliah umum tentang sejarah budaya Indonesia, sejarah
Indonesia dan hubungan Indonesia-Rusia. Pengajaran Bahasa Indonesia bagi
peminat melalui persahabatan, penyelenggaraan perayaan hari nasional dan
masyarakat Indonesia dan penyelenggaraan seminar dan pameran.
PKSRI
mengelar berbagai kegiatan budaya dan pameran untuk memperkenalkan masyarakat
Vladivostok dan Primorsky region pada budaya Indonesia. Selain itu,
diselenggarakan pula Hari Budaya Indonesia, Malam Masakan Indonesia, Pameran
Batik Indonesia dan lainnya.
Masyarakat
Vladivostok pernah menyaksikan pagelaran budaya Indonesia persembahan Tim
Kesenian "Cantika" yang mengisi panggung kehormatan pada Festival
Film Internasional "Pacific Meridian" September 2009 lalu.
Pertunjukan tim
kesenian Indonesia ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif dengan KBRI Moskow yang didukung Pemerintah Daerah Primorsky
region dan FEFU.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan KBRI Moskow
mendatangkan pengajar Bahasa Indonesia ke FEFU, yaitu Prof I Gede Budasi untuk
membantu meningkatkan kualitas mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Indonesia
pada 2011 lalu.
Selain itu,
FEFU menghadirkan pengajar Bahasa Indonesia dari Indonesia pada periode
2008-2011, seperti Prof Suharjo, Agung Darmawan dan Suri Suryani dan sebelum
akhir tahun ini, kembali penutur asli Indonesia datang untuk mengajar.
Tekad kuat
FEFU untuk mengembangkan studi Indonesia sangat besar, sayangnya terkendala
pada tenaga pengajar. Karena itu, KBRI Moskow terus berupaya bekerja sama
dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk mendatangkan
tenaga pengajar Bahasa Indonesia ke FEFU yang saat ini dalam proses.
Penerus
Peranan mahasiswa
yang studi Indonesia sangat besar. Indonesianis muda ini merupakan generasi baru sebagai penerus
hubungan kedua bangsa.
Keindonesiaan
melekat pada mereka, seperti Valeria, gadis Rusia yang pernah belajar bahasa
Indonesia di Unpak Bogor membantu penerjemah saat Anak Buah Kapal (ABK) WNI
mengalami masalah dengan petugas di perairan Rusia di Vladivostok dan nakhoda
yang melakukan pelanggaran hukum wilayah penangkapan ikan.
PKSRI
diperuntukkan tidak hanya bagi mahasiswa dan staf pengajar Jurusan Asia Pasifik
FEFU dan juga pecinta budaya Indonesia serta sahabat Indonesia, terbuka untuk
mereka yang mencintai Indonesia dan memiliki keinginan untuk mempererat
hubungan kemitraan dan persahabatan dengan Indonesia serta informasi tentang
Indonesia.
FEFU memiliki
hubungan yang erat dengan KBRI Moskow dan sering melakukan berbagai kegiatan
bersama di antaranya kuliah umum tentang Indonesia dan hubungannya dengan
Rusia, termasuk peluang dan tantangannya, seperti saat kunjungan Dubes Djauhari
Oratmangun April lalu.
Peluang kerja
sama di bidang pendidikan dan budaya dengan Timur Jauh Rusia sangat besar. FEFU
berencana berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat untuk menjalin kerja sama
dengan perguruan tinggi di Indonesia. ***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S023/S023) 09-09-2012 13:32:40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar