PARALIMPIC - DAVID KE SEMIFINAL
TENIS MEJA PARALIMPIA LONDON
London 1/9 (ANTARA) - Petenis meja
difabel Indonesia David Jacob melaju ke semifinal setelah mengalahkan atlet
unggulan China Lu Xialei di perempat final dengan bermain empat set yang berlangsung di Gedung Excel London
(1/9) siang waktu setempat.
Set pertama dimenangi David 12-10 lalu
set kedua China unggul 11-8, set ke ketiga David kembali unggul lagi 12 - 8 dan
dan akhirnya di set keempat David menutup dengan skor 11-14, demikian
koresponden ANTARA London melaporkan dari Excel London, Sabtu siang.
Pertandingan berlangsung seru dan
menegangkan David mendapat dukungan dari penonton yang memadati gedung Excel
dan juga keluarga serta kontingen Indonesia yang diketuai James Tangkudung
beserta atlet angkat berat Indonesia dan masyarakat Indonesia di London.
Pertandingan yang terlihat David sangat
professional begitupun lawannya petenis meja China. Kedua pemain
memperlihatakan kemampuan terbaiknya masing-masing dengan poin saling susul
menyusul dan akhirnya David mampu
meredam pemain andalan China ini.
Suporter Indonesia, walaupun sedikit,
namun ketika David menyelesaikan pertarungannya, suara hidup Indonesia tak
kalah kerasnya dan menggema, saking senangnya. Nampak pula ayah dan kakak David
serta anak dan istrinya, yang tak henti-hentinya memberikan semangat.
Atlet kelahiran Ujung Pandang, 21 Juni
1977 ini mulai berkenalan dengan tenis meja sejak umur 10 tahun. Yakob yang
awalnya menempati peringkat 40 dunia kelas 10, pelan-pelan merangkak ke urutan
20 dunia, hingga akhirnya menjadi peringkat tiga dunia di bawah China dan
Spanyol.
"Waktu itu saya tinggal di Batang,
Pekalongan, di dekat rumah ada tenis meja. Saya suka main dan akhirnya jadi
hobi," kata ayah satu anak itu menambahkan , "Walau ada kekurangan
fisik, orangtua terus memotivasi."
Orangtua David melihat semangat anaknya bermain tenis meja, lantas ia
dicarikan pelatih. Saat pindah ke Jakarta tahun 1993, David pun masuk klub
tenis meja dan di sini ia kian serius menekuni cabang olahraga ini.
David bermain kidal karena kekurangan
fisiknya pada jari tangan kanan sejak lahir, namun itu tidak menjadi halangan
baginya yang sejak dua tahun bergabung
sebagai atlet difabel.
Ia telah berlaga pada SEA Games sejak
2001 dalam nomor ganda dan berhasil merebut medali perak pada SEA Games
2005. "Saya merasa di normal
prestasi saya sudah puncak. Saya ingin prestasi yang lebih tinggi lagi, ikut
Paralimpiade," katanya. "Targetnya bisa meraih medali, medali apa
saja," tambahnya
Setelah bergabung sebagai atlet difabel pada 2010, David yang akhirnya
bermain solo langsung mengukir prestasi dengan merebut gelar juara pada Asian
Para Games 2010 di Guangzhou, China, lalu dalam ASEAN Para Games 2011 di Solo,
Indonesia.Ia juga mengikuti beberapa single event dengan mencari sponsor
sendiri.
Ketua Tim Indonesia James Tangkudung
mengatakan kemenangan pertama David ini modal semangat untuk bertanding
berikutnya."
Awal kemenangan yang bagus, ini modal untuk melaju ke babak
berikutnya," ujar James Tangkudung. Dijadwalkan David bermain lagi malam
ini, masih dibabak perempat final." Kalau David menang lagi, maka
semifinal menanti, artinya medali sudah kelihatan." Kata James mantap.
Pada Paralimpic Games London 2012 ini,
China menurunkan 35 atlet tenis meja untuk bermain diberbagai kelas
klasifikasi. Rombongan atlet sendiri secara keseluruhan berjumlah 400 atlet dan
official sementara Indonesia hanya menurunkan empat atlet dengan 14
delegasi.***3***
(T.H-ZG/B/A020/A020) 01-09-2012
22:12:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar