Kamis, 20 September 2012

SEMUR AYAM DI SWISS



BERAMAL LEWAT SEMUR AYAM DAN MIE DI SWISS

         London, 10/9 (ANTARA) -  Warga Indonesia yang berdomisili di kota Basel, Swiss yang tergabung dalam Olla Comun, sebuah lembaga integrasi orang asing di Swiss berinisiatif untuk berpartisipasi dalam sebuah kegiatan amal yang dinamakan Stephanustag, akhir pekan lalu.

        Koordinator masyarakat Indonesia di Basel, Lina Schmidlin  kepada ANTARA London, Senin mengatakan merupakan pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam Stephanustag.

        Bentuk partisipasi mereka adalah dengan menyumbangkan tiga jenis makanan Indonesia untuk dijual kepada masyarakat setempat yang hadir yaitu berupa semur ayam, mie goreng dan sayur tumis tahu.

        Lina Schmidlin menjelaskan hasil bersih dari penjualan ini sepenuhnya diberikan kepada Staphanus Kirchgemeinde, Basel untuk membantu pengadaan proyek air bersih di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, proyek bantuan yang sudah berjalan sejak tahun 2004.

        Sementara itu, Fungsi Pensosbud, KBRI Bern, Oktavia Maludin,  menyebutkan kegiatan sosial ini mendapatkan perhatian dan bantuan dari KBRI Bern, baik berupa pemberian dukungan perlengkapan dekorasi yang menyulap tenda warung Indonesia ini menjadi warung khas Indonesia lengkap dengan payung dan taplak Bali maupun bantuan lainnya.

        Semur ayam yang disajikan dengan mie goreng, dijual dengan harga sekitar 12 Swiss Francs atau sekitar Rp120.000 perporsi, diminati warga Swiss yang tidak segan segan antri memanjang untuk mencicipi makanan Indonesia.

       Lebih dari sekitar 300 orang memadati kegiatan sosial ini, dan ini juga dimanfaatkan KBRI Bern untuk mempromosikan tujuan wisata Indonesia terutama daerah timur Indonesia yang sangat berpotensi sebagai tujuan wisata bahari, dengan memberikan brosur yang dicetak KBRI Bern.

        Proyek air bersih di Kabupaten Banggai Kepulauan secara tidak langsung juga membuka potensi wisata didaerah itu yang belum banyak dikenal bahkan oleh warga Indonesia sendiri.

        Panitia juga memamerkan foto-foto proyek air bersih yang yang dibangun masyarakat setempat, sumbangan yang diberikan berupa pendanaan dan tenaga ahli Swiss.

        Seorang warga Indonesia yang bermukim di Basel, Risma Notter merasa bangga, dengan memasak masakan sehari- hari, tanpa memerlukan keahlian khusus, juga dapat ikut menyumbangkan untuk saudara di bagian Timur Indonesia.

        Solidaritas warga Indonesia yang menjadi ciri khas patut dibanggakan yang dapat bersatu tanpa melihat perbedaan suku, agama dan daerah dengan modal sederhana bisa membantu proyek yang dinikmati ribuan warga Kepulauan Banggai, demikian Mohammad Budiman Wiriakusumah, Pensosbud KBRI Bern.   ***3***
(ZG/c/a011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 10-09-2012 07:09:31

               

Tidak ada komentar: