MAHASISWA INDONESIA IKUT
KONFERENSI BUDAYA DI LONDON
London, 31/ 8 (ANTARA) - Enam
mahasiswa Indonesia mengikuti konferensi diplomasi budaya "Art as Cultural
Diplomacy" dengan tema "Promoting Global Peace & Stability
Through Strengthening Intercultural Relations" di London, baru baru ini.
Konferensi itu digelar Academic
Conference of Institute of Cultural Diplomacy (ICD).
Duta Putra Budaya Indonesia, Jodi
Salahuddin Akbar, kepada ANTARA London, Jumat mengatakan, Academic Conference
of Institute of Cultural Diplomacy (ICD) adalah satu institusi yang berpusat di
Berlin, Jerman, dan memiliki beberapa rangkaian acara dalam setahun.
Konferensi itu bertujuan mengulas
lebih dalam mengenai seni dan budaya, sebagai salah satu "media
diplomasi" antarnegara dan budaya, khususnya dalam menangani konflik yang
sering terjadi di beberapa negara akibat unsur rasial dan sebagainya.
Delegasi Indonesia ke acara tersebut
terdiri atas Edi Saputra, mahasiswa S1 Finance Management FE UI 2008 yang juga
Abang Jakarta Barat 2011, Sydney Amanda Ramandita, D3 Komunikasi- Advertising
Vokasi UI yang juga None Harapan 1 Jakarta Pusat 2010, Harahap Thigor Anugrah,
lulusan S1 Sastra Arab FIB UI 2009 yang juga mahasiswa UI untuk Kuliah Kerja
Nyata 2012 di Perbatasan Indonesia - Malaysia (daerah Puttosibau Kalimantan
Barat)
Duta budaya lainnya adalah Bening Karilla
Kinasih, S1 Political Science FISIP UI 2011, Gilang Sasmoyo, S1 Political Science
FISIP UI 2010, serta Jodi Salahuddin Akbar, S1 Political Science concentration
in Comparative Politics FISIP UI 2009.
"Kami mendapat dukungan dari
Garuda Indonesia, PT. Ultraco Mitrajaya Tbk, Media Partner: Suara Mahasiswa,
Vivanews.com, RTC UI 104.7 FM," ujar Jodi.
Dikatakannya manfaat yang dirasakan
setelah mengikuti konferensi itu adalah mendapatkan pengetahuan baru mengenai
budaya sebagai diplomasi. Apalagi pembicara yang hadir banyak berasal dari
berbagai kalangan.
Para pembicara antara lain dari seniman
kulit hitam di UK (Inggris), anggota Parlemen Inggris, Rabbi Yahudi co founder
Muslim - Jewish Forum, Ribal Al-Assad dari Siria founder IMAN foundation.
"Kami bertukar pengetahuan
mengenai budaya dan berdiskusi dengan para peserta konferensi dari berbagai
negara mulai dari Afghanistan, Brazil, Jepang, UK, USA, India, Nigeria, Ghana,
Italia, Slovakia, Moldova, Russia, dan lain lainnya," ujarnya.
Mereka bukan hanya dari kalangan
mahasiswa melainkan akademisi yang sudah S3 maupun S2 yang memang ahli dalam
bidang kebudayaan dan seni di negara asal masing masing.
Dalam konferensi ini disuarakan
pentingnya menghilangkan stigma negatif mengenai sentimen terhadap ras, agama,
budaya, dan identitas tertentu.
Dalam konferensi juga dibahas mengenai
"challenge extremism" di berbagai negara guna menghilangkan
unsur-unsur fundamental terorisme di berbagai negara rawan konflik.
Selain itu delegasi Indonesia juga
diajak untuk mengikuti Notting Hill Carnival 2012 di London, yang merupakan
salah satu acara carnival terbesar di Eropa, menggunakan Baju Adat "Abang
None Jakarta" bersama para delegasi lainnya.
"Manfaat yang kami rasakan dalam
mempromosikan kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa untuk dijadikan
sebuah diplomasi dalam dunia internasional serta memperluas jaringan mahasiswa
Indonesia dalam konteks internasional," katanya. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 31-08-2012
22:05:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar