YUNANI BERUPAYA TANGGULANGI PENGANGGURAN
London, 14/9
(ANTARA) - Perdana Menteri Yunani,
Antonis Samaras, mengatakan pemerintahnya berupaya menanggulangi pengangguran
dan menunggu guliran dana talangan yang akan digunakan membantu perusahaan
Yunani untuk bangkit dari krisis.
Hal itu
disampaikan PM Antonis Samaras pada pembukaan pameran Internasional
Thessaloniki di Yunani Ke-77 yang diselenggarakan di International Exhibition
Centre, Thessaloniki dari 8-16 September.
Sekretaris
Tiga KBRI Athena Cahya Sumaningsih kepada ANTARA London Jumat mengatakan,
pada Thessaloniki International Fair
kali ini, partisipasi Indonesia diwakili oleh anjungan KBRI Athena.
Dalam
pidatonya, Samaras menyampaikan perkembangan situasi dalam negeri dan situasi
perekonomian Yunani, serta menekankan bahwa Yunani akan tetap berada di Euro
zone.
Sebagai upaya
untuk menghidupkan kembali bisnis di Yunani, Samaras berjanji akan mengadakan
pertemuan dengan pihak Kamar Dagang di seluruh Yunani, untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi di lapangan.
Sementara itu
Pejabat Kuasa Usaha RI Athena, Abdul Fatah Zainal mengatakan, perekonomian
Yunani akibat krisis ekonomi menjadi salah satu penyebab ketidakhadiran
pengusaha Indonesia pada Thessaloniki International Fair tahun ini.
KBRI Athena
memfokuskan diri pada upaya promosi produk Indonesia dan investasi di Indonesia
dengan sasaran para importir dan investor
Yunani maupun dari negara-negara lain yang mengunjungi pameran.
Namun
demikian, anjungan KBRI Athena menjadi salah satu stand yang banyak dikunjungi
dan menjadi pengobat rindu akan produk-produk Indonesia setelah pada tahun 2011
Indonesia absen dari pameran ini.
"Indonesia,
poli orea (sangat cantik)," demikian salah satu komentar dari pengunjung
anjungan Indonesia asal Yunani.
Pengunjung
lain juga menyatakan kekagumannya atas Indonesia dan berminat mengunjungi
Indonesia.
Mereka bahkan
menyampaikan bahwa Indonesia dan Yunani memiliki banyak kesamaan, dan nama
Indonesia berasal dari bahasa Yunani Indo dan nesia yang berarti pulau.
Dalam pameran
Indonesia menampilkan berbagai contoh produk Indonesia dari pengrajin daerah,
antara lain Sulawesi Selatan dan Jogjakarta seperti kain batik, vas bunga,
lampu meja, kerajinan perak, wayang, dan produk kopi kualitas ekspor expresso
selain kapal api yang dikirimkan oleh PT. Kapal Api.
Banyak Tertarik
KBRI juga
membagikan katalog dan 'contact person' perusahaan-perusahaan pengekspor
kerajinan dimaksud, agar para importir yang berminat dapat menghubungi.
Banyak pengunjung
tertarik untuk membeli produk-produk yang dipamerkan, namun karena anjungan
Indonesia tidak berada pada area retail maka barang-barang tersebut tidak
dijual.
Sebagai upaya
mempromosikan Indonesia, KBRI juga menampilkan video mengenai keindahan alam
dan keragaman budaya Indonesia.
Khusus untuk
event promosi produk ekspor yang akan diselenggarakan di Indonesia, yaitu 27th
Trade Expo Indonesia, KBRI membagikan brosur dan memberikan informasi mengenai
rencana penyelenggaraan tersebut.
KBRI juga memberikan layanan tanya jawab
kepada pengunjung yang menginginkan informasi mengenai cara-cara berinvestasi
di Indonesia, membeli produk Indonesia dan berwisata ke Indonesia.
Dalam pameran
ini, beberapa negara lain juga berpartisipasi seperti Prancis, Italia,
Hungaria, Brasil, Siprus, Polandia, Afrika Selatan dan Taiwan. Sementara itu,
area retail didominasi oleh pedagang dari Yunani, Siprus, Pakistan, Mesir dan
India.
Stand
Indonesia pada pameran Thessaloniki International Fair juga menarik kalangan
media Yunani, khususnya Stasiun TV Yunani ET3 yang mengadakan liputan khusus
tentang anjungan Indonesia dan substansi
promosi Indonesia.
Beberapa
pejabat dan Duta Besar negara sahabat juga mengunjungi anjungan Indonesia
seperti, termasuk Presiden Badan Statistik Yunani (ELSTAT), Duta Besar Afrika
Selatan dan Duta Besar Filipina.
Di tengah
lesunya perekonomian Yunani, pemerintah Yunani berupaya untuk meggiatkan
perdagangan negara tersebut dengan tetap menyelenggarakan pameran Thessaloniki
International Fair yang merupakan pameran dagang terbesar di Yunani.
Pameran
tersebut ditujukan sebagai sarana
menjangkau pasar Eropa khususnya negara Balkan.
Dengan
mengusung tema "Moving Forward" pihak penyelenggara berharap agar
pameran dapat menjadi ajang untuk meningkatkan daya saing kalangan bisnis
ditengah krisis ekonomi dan keuangan.
(T.H-ZG/
(T.H-ZG/A/H-AK/A/H-AK) 14-09-2012 15:02:06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar