PRODUK MAKANAN INDONESIA DI WORLD FOOD EXPO
London, 18/9
(ANTARA) - Kementerian Perdagangan menggandeng delapan perusahaan dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan dua pengusaha mengikuti pameran
produk makanan "World Food Expo" yang berlangsung di tengah kota
Moskow dari 17-20 September mendatang.
Koordinator
Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya dalam keterangannya yang diterima
ANTARA London, Selasa mengatakan World Food Expo merupakan pameran produk
makanan yang terbesar di Eropa Timur itu diikuti 177 negara.
Berbagai
produk dari Indonesia seperti Indomie, makanan anak-anak Momogi, bahan makanan
dari kelapa sawit, berbagai macam kue-kue, minuman kaleng, minuman herbal serta
aneka dessert dijajakan dalam pameran yang cukup bergensi.
Dicky
Sugiharta dari Pandan Pangan Makmur Indonesia yang menjajakan kue-kue siap
masak menyatakan bahwa pihaknya baru pertama kalinya mengikuti pameran di
Rusia.
Menurutnya,
pangsa pasar negeri beruang putih ini cukup besar dan sangat terkait dengan
perkembangan ekonomi dan kebiasaan konsumsi masyarakatnya.
"Karenanya saya berani jualan makanan setengah jadi seperti
pudding, black forest, pancake, goreng pisang hingga fried chicken," ujar
pengusaha yang sudah mengekspor produknya ke Belanda, Amerika Serikat,
Australia, Suriname, Vanuatu dan Fiji ini.
Aji Surya
mengakui pameran produk makanan di ujung dunia, Moskow, yang diikuti Indonesia
kurang mencerminkan secara utuh potensi yang ada, bila dibandingkan dengan
Thailand apalagi China. Untuk itu perlu kesungguhan dalam menggarap pasar
Rusia.
Tidak seperti
negara lainnya seperti China, Thailand tampak yang paling menonjol bahkan
menjadi salah satu sponsor utama antara lain terlihat dari logonya yang
dipasang dalam pembukaan pameran, ujarnya.
Satu hall
besar diisi penuh dengan stand Thailand yang menawarkan aneka makanan yang
berupa bahan mentah, setengah jadi, kaleng hingga siap saji. Dengan dekorasi
yang berwarna kuning menyala, Thailand memasuki pasar Rusia dengan aneka
peanawaran.
Sementara itu,
China yang merupakan raksasa ekonomi dunia mengisi satu hall berisi sekitar 100
stand disulap dengan warna merah menyala. Hanging banner bertuliskan China
terpasang di semua sudut. Begitu memasuki hall ini, suasana dan nuansa China
sangat kental. Seolah pengunjung benar-benar berada di negeri tirai bambu.
Selain itu
Iran menyewa hampir seperempat hall menawarkan aneka produk makanan berupa
buah-buahan yang dikeringkan seperti kurma. Tidak hanya itu, para pengunjung
dan buyers juga dimanjakan dengan "icip-icip" dan ruang negosiasi.
Sementara itu,
seorang eksportir Indonesia mengaku produk lautnya laris manis di pasaran Rusia
, mengimpor tidak kurang dari 17 kontainer ikan tuna dalam setahun dengan
kecenderungan yang makin meningkat.
Dubes RI Moskow,
Djauhari Oratmangun berharap tahun depan, Indonesia dapat merebut peluang yang disediakan Rusia
dalam pameran World Food.
Untuk itu
perlu pesan tempat setahun sebelumnya agar tidak kehabisan. Bahkan bila
diperlukan, beberapa kementerian bisa melakukan sinergi pameran bersama atas
nama Indonesia, ujarnya.
Perencanaan
dan eksekusi yang baik akan menentukan "jumlah ikan yang bisa
dikail". KBRI Moskow dalam hal ini siap turut mensukseskan penetrasi
produk Indonesia di Rusia, demikian Dubes. (
***2***
(T.ZG)
(T.H-ZG/C/S004/S004) 18-09-2012 10:06:42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar