DUBES DUKUNG KUNJUNGAN TIM DPR-RI KE JERMAN
London, 27/11 (ANTARA) - Dubes RI untuk Federasi Jerman
Dr Eddy Pratomo menyatakan pihak KBRI di Berlin mendukung seluruh
kunjungan anggota DPR-RI ke Jerman yang mempunyai tujuan dan visi yang
jelas.
Hal itu disampaikan Dubes Eddy Pratomo sehubungan dengan
adanya pro-kontra dengan adanya kunjungan Badan Legislatif (Baleg)
DPR-RI yang dipimpin Sunardi Ayub di Berlin baru baru ini dan juga
adanya beberapa dokumentasi yang diunggah ke media sosial yang
mengundang kontraversi.
Konselor KBRI Berlin, Ayodhia G.L.Kalake kepada ANTARA
London, Selasa mengatakan KBRI selalu memberikan dukungan penuh dan
fasilitasi yang diperlukan DPR dalam setiap kunjungannya.
KBRI juga selalu berupaya menjembatani dialog antar
unsur-unsur masyarakat di Jerman dengan setiap Delegasi Kunker DPR RI,
meskipun tidak selalu berhasil, ujarnya.
Lebih lanjut Dubes Eddy Pratomo mengatakan pihak KBRI
selalu berkonsultasi dengan Kementerian terkait dalam mendiskusikan
substansi diskusi maupun lembaga yang akan dikunjungi.
Dikatakannya ia juga menyambut baik ajakan dialog dari
seluruh komponen warga Indonesia di Jerman dengan seluruh pejabat dari
lembaga Negara Indonesia yang berkunjung ke Jerman. Pertemuan semacam
justru diharapkan akan menjadi forum komunikasi seluruh komponen bangsa.
Seperti halnya dalam kunjungan kerja Baleg dengan pimpinan
delegasi Sunardi Ayub , KBRI menyelenggarakan pertemuan formal dengan
seluruh delegasi bertempat di KBRI Berlin.
Dalam pertemuan tersebut Dubes Eddy Pratomo menyampaikan
gambaran mengenai pokok-pokok dari Undang-Undang Keinsinyuran yang
dimiliki oleh beberapa negara bagian di Jerman yang dapat dimanfaatkan
dalam penyusunan RUU Keinsinyuran Indonesia.
Mengingat pentingnya setiap Kunker DPR ke Jerman yang
memerlukan tindak-lanjut di masa datang, KBRI selalu membuat catatan dan
dokumentasi untuk kepentingan dinas yaitu pelaporan ke Pemerintah Pusat
dan tidak pernah menyampaikannya kepada publik.
Dengan demikian sekiranya terdapat beberapa dokumentasi
yang diunggah ke media sosial, maka dapat dipastikan bukan berasal dari
KBRI, demikian Dubes Eddy Pratomo.
***1***(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 27-11-2012 09:23:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar