DUBES: BANYAK WARGA
INGGRIS BELUM TAHU INDONESIA
London, 28/11
(ANTARA) - Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik
Irlandia Hamzah Thayeb mengakui, banyak warga Inggris belum
mengetahui mengenai Indonesia meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
berkunjung ke London atas undangan Ratu Elizabeth belum lama ini.
Dubes Hamzah
Thayeb mengatakan hal itu pada pertemuan bulanan dan sekaligus rapat
tahunan Perhimpunan Indonesia-Inggeris (The Anglo-Indonesian Society)
yang dihadiri lebih dari 100 anggota berlangsung di gedung KBRI
London, Selasa malam.
Dubes
mengharapkan seluruh anggota Perhimpunan Indonesia Inggris yang
diketuai mantan Dubes Inggris di Indonesia Charles Humfrey bisa
membantu memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Inggris.
Dubes Hamzah
Thayeb juga berbagi pengalaman saat kunjungan kenegaraan Presiden SBY
beberapa waktu lalu dan juga berbicara mengenai hubungan Indonesia
dan UK.
Diharapkannya
berbagai kesepakatan yang dihasilkan kedua belah pihak dan telah
diputuskan baik pada saat kunjungan PM Inggris David Cameron ke
Indonesia April lalu maupun saat kunjungan kenegaraan SBY beberapa
waktu lalu dapat ditindak lanjuti di tingkat pelaksana atau pemangku
kepentingan terkait meningkatkan hubungan bilateral kedua belah
pihak.
Dalam
pertemuan itu Dubes juga menyampaikan tentang arti kunjungan Presiden
SBY ke London pada 30 Oktober - 3 November yang berhasil mencapai
berbagai kesepakatan diantaranya di bidang pendidikan, pertahanan,
ekonomi kreatif dan energi serta perubahan iklim.
Untuk itu
Dubes Hamzah Thayeb minta kepada seluruh anggota Perhimpunan
Indonesia Inggris dapat mengimplementasikan dari berbagai kesepakatan
yang dicapai antara kedua negara. Diantaranya masalah pendidikan yang
sangat penting bagi peningkatan sumber daya manusia di Indonesia.
Dikatakannya peran
serta 'friend of Indonesia' seperti Anglo Indonesian Society sangat
diperlukan dalam mengimplementasikan berbagai kesepakatan yang
berhasil dicapai.
Ketua
Anglo-Indonesian Society, Charles Humfrey mengatakan perhimpunan ini
terdiri didirikan tahun 1956 hingga saat ini memiliki sekitar 300
anggota, umumnya adalah orang Inggris, baik mantan diplomat dan orang
yang pernah bertugas di Indonesia, maupun pelajar, akademik dan turis
yang saling berminat terhadap Indonesia.
Perhimpunan
Indonesia-Inggris, sekitar seper tiga diantaranya adalah orang
Indonesia dan diplomat Indonesia, merupakan suatu forum budaya,
sosial dan non-politik yang pertemuan diadakan delapan kali pertahun
di KBRI London, dengan disertai ceramah.
(ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001)
28-11-2012 10:43:14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar