PPI MAROKO RUMUSKAN PENERAPAN
SEMANGAT SUMPAH PEMUDA
London, 30/10 (ANTARA) - Persatuan
Pelajar Indonesia (PPI) Maroko sedang merumuskan model penerapan semangat
sumpah pemuda dalam keseharian di
kalangan generasi muda Indonesia.
Wakil ketua PPI Maroko, Abdillah
Assegaf, Selasa mengatakan, pihaknya telah menggelar Seminar Peran pemuda Dalam
Kebangkitan Bangsa yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda 28
Oktober, di Rabat, Maroko.
Koordinator Departemen Media Informasi
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko, Kusnadi El-Ghezwa kepada ANTARA,
Selasa mengatakan seminar bertema ¿Peran Pemuda Dalam Kebangktan Bangsa¿ ini,
juga diisi dengan pemutaran video pembacaan teks Sumpah Pemuda versi PPI se
dunia.
Seminar dihadiri Dubes RI untuk
Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja , dosen Universitas Negeri Jakarta dan juga
dosen luar biasa "Bahasa Indonesia Universitas Mohammed V Agdal, Rabat,
Maroko, Drs. H. Romdani. M. Pd serta dosen Universitas Negeri Jakarta, Dr. Andy
Hadiyanto, M.A. yang bertempat di ruang serba guna KBRI Rabat.
Mahasiswa Univ. Sidi Muhammed Ben
Abdellah- Fes, Sukmahadi mengatakam sumpah pemuda memang talah berlalu, namun
semangat juang yang telah mereka kobarkan demi mempertahankan NKRI harus kita
impelmentasikan sepanjang masa.
Sementara itu dosen Fak. Tarbiyah IAIN-SU
Medan, Muhammad Taufiq,MA ketika
mengawali pemaparannya mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal
sejarahnya.
Dengan mengingat buku kelam masa lalu
sambungnya, diharapkan mampu menjadi pelajaran dan cambuk sejarah bagi kita, agar sejarah yang telah di
alami oleh bangsa Indonesia tidak terulang kembali.
Dikatakannya perjalanan bangsa
Indonesia untuk meraih kemerdekaannnya tidak begitu enak, tetapi semuanya harus
ditebus dengan perjuangan dan pengorbanan sampai titik darah penghabisan.
Para
pejuang-pejuang kita yang mati
dimedan perang, tiada lain hanya untuk
satu cita-cita bagaimana kita bisa merdeka.
Yang kesemuanya itu tidak terlepas dari pada peran para pemuda.
Acara semakin pada sesi diskusi dan
tanya jawab dibuka. Salah satu mahasiswa Univ. Cadi Ayyad, Marrakech, Abdul
Hamid mengatakan pemuda dan pemudi Indonesia tidak akan bisa memainkan perannya
sebagai agent of change (agent perubahan) jika pemerintah tidak bisa memberikan
hak para pemuda.
Dengan santai narasumber menjawab
sebagai pemuda jangan terlalu banyak menuntut hak, tetapi seberapa banyakah
kita memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan bangsa kita ?
Pemuda sebagai ujung tombak yang menjelma
menjadi sebuah amunisi dari maju mundurnya sebuah bangsa, harus senantiasa siap
untuk selalu berkiprah dan memberikan sumbangsihnya untuk kebangkitan dan
kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju cita-cita luhur mewujudkan
masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan dibawah ridho
Allah SWT. Pungkasnya.
Sementara itu Ketua Panitia, Afif
Husen mengatakan seminar selain mengisi waktu liburan juga dilaksanakan untuk membangkitkan kembali
semangat para pemuda didalam memainkan perannya sebagai agent of change demi
perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik.
***3*** (ZG)
(T.H-ZG/C/M019/M019) 30-10-2012
10:31:18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar