Selasa, 20 November 2012

ILHAM HABIBIE



ILHAM HABIBIE: TEKNOLOGI PENTING BAGI PEMBANGUNAN

           London, 19/11 (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) Ilham Habibie menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk pembangunan bangsa dan perlu ditingkatkannya dana penelitian dan pengembangan agar dapat mendongkrak perekonomian Indonesia.

          Hal itu disampaikan Ilham Habibie dalam ceramahnya yang bertema Science, Technology and Entrepreneurship dalam konteks Indonesia dan Jerman  di depan mahasiswa Indonesia di Jerman, sebagaimana disampaikan salah seorang anggota  PAJ Toto Suharto kepada ANTARA London, Senin.

          Dikatakannya kegiatan ang diprakarsai  PPI Jerman yang bekerja sama dengan Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) ini untuk bersinergi meningkatkan pemikiran dan masukan bagi pembangunan di Indonesia.

          Kunjungan Ilham Habibie ke Jerman dalam rangkaian mempromosikan peluang bisnis di Indonesia dalam Forum Indonesia Business Day di Duesseldorf, sebagai perwakilan dari KADIN Indonesia yang juga Ketua Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ).

           Ilham Habibie yang menyempatkan berbicara dan berdiskusi dengan mahasiswa Indonesia di Karlsruhe dan Frankfurt Jerman mengatakan seharusnya Indonesia tidak hanya mengandalkan pasar yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga bisa mengolah sumber daya alamnya dengan teknologi, sehingga pasar dalam negeri bisa dipenuhi oleh produk-produk sendiri.

           Selain itu, dia mencontohkan bagaimana kerjasama antara industri dan universitas di Jerman bisa mendukung perkembangan industri di Jerman yang maju.

           Menurut Ilham Habibie, selain memiliki pasar yang besar dan pengelolaan sumber daya alam, Indonesia perlu meningkatkan satu pilar ekonomi lagi yaitu bidang manufacturing. Dengan manufacturing ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri sekaligus menyerap tenaga kerja.

           Pada kuliah umum  di Karlsruhe yang dihadiri mahasiswa dari berbagai jurusan itu, sangat terlilhat sntusias mereka terutama terlihat dari banyaknya pertanyaan mengenai tema yang disampaikan dan mengenai situasi terkait di Indonesia saat ini.

          Ketua PPI Karlsruhe, Diko Sakti Prabowo mengatakan diskusi bersama Ilham Habibie ini sangat berpotensi mendongkrak semangat patriotisme kaum intelektual PPI Jerman, untuk menyadari bahwa pertumbuhan dan perubahan positif di Indonesia, khususnya di bidang IPTEK dapat dipelopori dan diinisiasikan pelajar-pelajar Indonesia di Jerman selaku "agent of change".

          Sementara di Frankfurt acara berlangsung di Konsulat Indonesia dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak. Ketua PPI Frankfurt, Supriyadi Hafiz mengatakan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya penguasaan, pemahaman serta pemanfaatan teknologi perlu ditingkatkan.

          Selain itu pemanfaatan sumber daya manusia Indonesia di bidang penelitian dan pengembangan (R&D) perlu diberi perhatian lebih, melihat Jerman sebagai negara industri dengan perekonomian yang sangat kuat, melihat hal ini juga sebagai aspek penting dalam pengembangan industrinya.

          Perwakilan Indonesia bidang penerangan, sosial dan budaya Hendriek Yopin mengatakan Konsulat Indonesia (KJRI) di Frankfurt sangat mendukung dan mengawal terlaksananya program ini sejak awal.

          Pelajar Indonesia di Jerman adalah aset negara yang sangat berharga oleh karena itu konsulat selalu mengupayakan dukungan yang terbaik, tidak hanya ketika mereka menjalankan studinya di Jerman namun juga peluang karir yang tersedia setelah kuliah utamanya di Indonesia.

          Kegiatan ini diprakarsai oleh PPI Jerman yang sudah cukup lama bekerja sama dengan PAJ untuk bersinergi meningkatkan pemikiran dan masukan bagi pembangunan di Indonesia.

          Menurut Sekjen PPI Jerman, Hartono Sugih pengembangan kerjasama ini adalah salah satu fokus kami, agar jaringan antara pelajar, akademisi dan praktisi di Indonesia yang mengerti konteks Indonesia-Jerman dapat terbentuk dengan baik.     
     Kerjasama antar kedua negara ini dapat menguntungkan kedua pihak. Jaringan akan menjadi kunci agar kerjasama yang baik dapat terwujud.

          Di samping itu menurut Sugih, untuk mempercepat ketinggalan Indonesia di bidang teknologi, Jerman adalah partner yang tepat.

          Banyak mahasiswa berharap kegiatan dengan pembicara pemegang kebijakan atau pengusaha dari Indonesia untuk tukar menukar pandangan bisa berlangsung lebih sering lagi, sehingga mahasiswa Indonesia di Jerman bisa berkontribusi lebih banyak lagi bagi pembangunan bangsa.

    ***2***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E008/E008) 19-11-2012 09:12:48

Tidak ada komentar: