INDONESIA-JERMAN
SEPAKAT INVESTASI 60 JUTA EURO
London, 19/11 (ANTARA) - Promosi terpadu pariwisata, perdagangan dan
investasi Indonesia yang diselenggarakan
Perwakilan RI Jerman di Düsseldorf, akhir pekan, berhasil menjembatani
rencana kerja sama bisnis antara kalangan pengusaha Indonesia dan Jerman dengan nilai investasi lebih dari 60 juta
Euro.
Kegiatan promosi investasi
Indonesia di Düsseldorf itu diadakan
secara khusus KBRI Berlin, KJRI Frankfurt dan KJRI Hamburg dalam rangka
memperingati 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jerman, melalui kerjasama
KADIN Düsseldorf dan BKPM, ujar
Sekretaris II-Pensosbud, Purno Widodo kepada ANTARA London, Senin.
Dikatakannya komitmen kerjasama
bisnis tersebut mencakup antara lain pengelolaan hutan tanaman industri,
pengolahan sampah menjadi listrik, pengembangan dan pemasaran enerji
surya, pembelian produk perikanan,
rotan, kopi, kakao, rempah-rempah, furniture, karet olahan dan nikel, serta
kerjasama di bidang teknologi pertanian/perkebunan, dan alat-alat kesehatan.
Kegiatan ini juga dilakukan dalam
rangka menindaklanjuti dan mengisi kemitraan komprehensif Indonesia-Jerman
khususnya di bidang ekonomi, investasi dan perdagangan, sebagaimana tertuang
dalam Deklarasi Jakarta yang disepakati kepala pemerintahan kedua negara pada
kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel ke Indonesia bulan Juli lalu.
Delegasi RI dipimpin langsung
Kepala BKPM dan mengikutsertakan 14
pengusaha Indonesia dari berbagai sektor, tiga Gubernur yaitu Gubernur
Kepulauan Bangka Belitung, Gubernur Kepulauan Riau dan Gubernur Kalimantan
Barat, perwakilan provinsi Jawa Barat, Papua, Aceh dan Sulawesi Tengah, serta
delegasi seni dan budaya Indonesia.
Program promosi tahunan terbesar
Perwakilan RI di Jerman ini dikemas dalam tiga acara pokok yaitu Konferensi
Ekonomi, Business-to-Business Meeting dan Malam Indonesia-Gala Dinner.
Konferensi Ekonomi menghadirkan pembicara utama Kepala BKPM Dr. Muhamad Chatib Basri, Wakil
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala BAPPENAS Dr. Lukita
Dinarsyah Tuwo dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Sapta
Nirwandar yang memaparkan mengenai potensi ekonomi dan proyek-proyek investasi
di Indonesia kepada tidak kurang dari 250 peserta yang terdiri dari pelaku
bisnis, kalangan pemerintah, akademisi, media, industriawan, dan investor
Jerman.
Dubes RI, Dr. Eddy Pratomo mengatakan Indonesia merupakan mitra
strategis Jerman dan mendapat perhatian khusus dari para pengusaha dan publik
Jerman. ¿Indonesia saat ini dipandang sebagai mitra kerja penting dengan
kekuatan pertumbuhan ekonomi yang besar dan hal ini tak luput dari perhatian
pebisnis dan pemerintah Jerman,
ujar Dubes Pratomo.
Sementara itu Presiden KADIN
Düsseldorf, Prof. Dr. Ulrich Lehner dan Dirjen Energi dan Industri Kementerian
Ekonomi North-Rhein Westphalia Michael
Gessner dalam sambutannya menyatakan optimisme terhadap peningkatan kerjasama
ekonomi Indonesia-Jerman, dan menilai Indonesia sebagai negara yang penuh
potensi.
Untuk itu, KADIN Düsseldorf
melalui kerjasama dengan KADIN Bielefeld dan Köln mengorganisir misi bisnis
pengusaha Jerman ke Indonesia sebagai tindak lanjut kegiatan di Düsseldorf .
Selain itu Konferensi Ekonomi ini
juga menghadirkan Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali Suroso, Gubernur
Kepulauan Riau Muhammad Sani, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis yang
memaparkan mengenai potensi ekonomi masing-masing provinsi.
Sedangkan paparan mengenai
berbagai peluang emas berbisnis di Indonesia disampaikan secara gamblang oleh
Direktur EKONID Jan Roennfeld dan Ketua Komite German, Austria dan Swiss, KADIN
Indonesia Dr. Ing Ilham Habibie.
Sementara jaminan di sektor
perbankan dan keuangan untuk berinvestasi di Indonesia disampaikan Kepala
Perwakilan Bank Indonesia di London, Dr. Dian Ediana Rae dan Dr. Michael
Bornmann Anggota Dewan Eksekutif KFW-DEG, institusi pendanaan kerjasama
pembangunan Jerman yang beroperasi di
Indonesia sejak lama, menambah keyakinan
pengusaha Jerman untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
***2***(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 19-11-2012
06:13:22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar