FELIA: PELAJAR AGAR MENYERAP
TEKNOLOGI "GREEN ECONOMY"
London, 12/11 (ANTARA) - Pakar
Perbankan dan Perencana serta Implementasi Program Green Economy di Indonesia,
Felia Salim mengharapkan para pelajar Indonesia di luar negeri dapat menyerap
perkembangan teknologi khususnya "green economy" yang dapat menunjang
aspek lingkungan.
"Ide-ide baru dan inovasi
baru justru banyak dan timbul dari hasil
pemikiran dari generasi muda," ujar
Wakil Dirut BNI disela-sela Temu Ilmiah Internasional Mahasiswa Indonesia
(TIIMI) yang merupakan bagian kegiatan
Indonesian Scholar International Convention (ISIC) diadakan di University College London, akhir
pekan.
Dikatakannya kehadirannya di
London adalah atas permintaan dari panitia TIIMI untuk menjelaskan perjalanan persiapan menuju
Green Banking untuk menunjang konsep Green Economy Sustainable for
Development. Peran perbankan dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan,
ujar Felia Salim yang didampingi Kepala Pewakilan BNI London, Nungki Indraty.
¿Saya senang penyelenggaraan TIIMI
ini sangat berhasil dan semangat orang Indonesia di luar negeri khususnya kaum muda sangat mengebun-gebu dan bahkan meliat
permasalahan di dalam negeri lebih jernih,¿ ujar cucu mantan Menteri Luar Negeri Haji Agus
Salim.
Dalam pertemuan ilmiah yang bertemakan
¿Green Economy for Sustainable Development in Indonesia: Challenges and
Opportunities from Multidisciplinary Approach¿ diikuti lebih dari 80 mahasiswa, akademisi,
industriawan, Felia Salim, memaparkan perkembangan dan kondisi
perekonomian Indonesia.
Dalam paparannya, Wakil Direktur
Utama Bank Negara Indonesia ini, menunjukkan bahwa Indonesia tengah menghadapi
masalah yang cukup komplek, khususnya dalam bidang Green Economy.
Dikatakannya dalam mengembangkan
green economi terdapat berbagai tantangan dan masalahnya sedemikian kompleks, sehingga diperlukan
sebuah usaha dan pemikiran yang menyeluruh.
Diharapkannya dengan digelarnya
temu ilmiah akan dapat menjawab tantangan tersebut dan ia siap membantu
membentuk forum khusus untuk berdiskusi
dengan para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negara-negara Eropa mengenai Green Economy.
Wakil Direktur Utama BNI, Felia Salim
dalam pidato ilmiahnya yang berjudul "A Pathway in Mainstreaming
the Green Banking" meliat dalam lima
tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5.9
persen dan GDP Indonesia yang meningkat
melebihi dua kali lipat dari tahun 2006 ke 2011.
Hal ini juga seiring
dengan meningkatnya kalangan Middle
Class yang pada tahun 1999 hanya 25 juta jiwa dan tahun 2010 menjadi 146 juta
jiwa. Secara Ekonomi, perkembangan pesat ini perlu diseimbangkan dengan
penyesuaian kebijakan ujar wanita kelahiran Roma, Italia.
Kebijakan yang dimaksud, adalah
yang ramah lingkungan, apalagi Indonesia sudah berkomitmen untuk menurunkan
Green House Gas efect sampai dengan 2020 sejumlah 26 persen (unilateral) atau 41 persen (unilateral dan international support).
Kebijakan-kebijakan itu juga perlu
disosialisasikan, seperti misalnya Tax Reduction Scheme on Renewable Energy
Projects, Incentive to develop Hybrid Car dan lainnya.
Tidak luput juga kebijakan mengenai
perhutanan Indonesia yang saat ini penggodokannya dilakukan oleh UKP4 dalam
program REDD (Reducing Emission from Deforestation & Forest Degradation
Plus).
Program lainnya dalam hal Green
Banking adalah Green Mortage, yaitu cicilan rumah dalam kawasan bebas banjir,
high voltage free dan memiliki waste management. Ini saat ini diminati
masyarakat. Ini juga bukti Green Banking adalah sesuatu yang menguntungkan
masyarakat, ujar Felia Salim.
Dengan penduduk Indonesia di
tahun 2010 sejumlah 238 juta jiwa dan pada tahun 2050 diperkirakan meningkat
menjadi 316 juta jiwa, solusi terhadap berbagai masalah yang berpotensi muncul
adalah penting.
Apalagi di Indonesia masih terlokalisasi
dengan GDP 57 persen diproduksi oleh Jawa
sementara Jakarta saja 16 persen , itu adalah PR buat bangsa Indonesia
yang diharapkan pelajar Indonesia saat ini turut mengerti dan berkontribusi,
demikian Felia Salim.
***2***(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 12-11-2012
05:05:49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar