ANAK-ANAK NORWEGIA IKUT MENARI SAMAN
London, 7/11 (ANTARA) - Tari Saman yang mengandalkan ketepatan dan keseragaman gerak kelompok tari
memukau anak-anak Norwegia dan orang tua mereka dalam pembukaan dan penutupan
Festival Anak-anak Sedunia "Barnas Verdensdager (BVD)" tahun 2012, di
Kulturstasjon Oslo, baru baru ini.
Keikutsertaan KBRI Oslo bekerjasama dengan Lembaga Seni Budaya Norwegia
Rikskonsertene untuk kelima kalinya, kata Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI Oslo
Dyah Wisnu Kusumawardani kepada ANTARA London, Rabu.
Dikatakan KBRI Oslo kembali mengajak anak-anak Norwegia untuk mengenal
budaya Indonesia melalui tarian dan permainan tradisional.
Di
panggung utama, Anak Indonesia bersama pelatih tari Ossy Ivarson mengajarkan
tari Saman pada anak-anak dalam acara workshop di Rumah Indonesia yang
bertemakan ¿Dans fra Sumatra¿ atau Tarian dari Sumatra.
Anak
Indonesia ikut bermain congklak, gasing, yoyo, dan bekel bersama anak-anak yang
bersemangat melihat berbagai permainan tradisional tersebut. Sementara workshop
tari Saman salah satu favorit pengunjung, dengan setiap sesi selalu dipenuhi
peserta.
Produser festival, Gunnar Strand,
mengakui apresiasi terhadap Rumah Indonesia tidak saja terlihat dari banyaknya
jumlah pengunjung yang datang tetapi juga mengundang decak kagum penonton.
"Partisipasi KBRI Oslo selalu mengundang decak kagum penonton. Kali
ini pun, KBRI membuka serta menutup festival dengan gegap gempita. Workshop
tari Saman pun sangat digemari pengunjung," ujar Mr. Strand.
Kekaguman atas tari Saman yang dibawakan
Anak Indonesia juga disampaikan jurnalis Verdens Gang, salah satu media
terbesar di Norwegia, Mr. Dag Fonbaek, dan fotografer asal Jerman Mr. Johannes
Stortz.
"Saya akan pergi ke Bali satu minggu lagi, dan sangat senang dapat
melihat budaya lain dari Indonesia. Tari Saman tersebut sangat
menakjubkan," kata Mr. Fonbaek.
Beberapa aktivitas lain dalam festival tersebut antara lain bengkel
kerja membuat layang-layang, tari perut dari Maroko, yoga dari Jepang dan
India, wushu dari China, workshop tari flamenco dari Spanyol, dan lebih banyak
lagi.
Kehadiran
Indonesia dalam program Barnas Verdens Dager di kota Oslo ini diharapkan akan
semakin meningkatkan pemahaman masyarakat Norwegia, khususnya pada anak-anak
dan remaja, akan keragaman seni budaya Indonesia.
Dubes
RI Oslo Esti Andayani mengatakan
partisipasi KBRI dalam festival ini merupakan cara yang paling efektif
dalam mengenalkan Indonesia di mancanegara, terlebih lagi diplomasi budaya yang
ditujukan kepada anak-anak, karena mereka akan tumbuh dengan pengetahuan yang
mereka dapatkan.
Hal ini
merupakan salah satu diplomasi budaya yang sangat berarti di tengah upaya
gencar Pemerintah Norwegia memajukan integrasi dalam masyarakatnya, ujarnya.
Festival yang berlangsung selama dua hari di
akhir pekan merupakan program yang
ditujukan bagi anak-anak untuk bermain sambil mempelajari keragaman seni budaya
mancanegara.
Di tengah
cuaca dingin dan hujan, festival tetap berhasil menarik perhatian besar dengan
jumlah pengunjung 5.000 orang. Setiap tahunnya, festival BVD diselenggarakan di
berbagai kota di Norwegia, dan yang terbesar di Oslo sebagai rangkaian dari
Oslo World Music Festival.
***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 07-11-2012 05:20:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar