PPI-UK INGIN
TRANSPARANSI DAN KERJA SAMA DPR
London, 29/11
(ANTARA) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK)
menginginkan transparansi dan melakukan kerja sama dengan DPR RI yang
melakukan kunjungan ke luar negeri khususnya ke Inggris.
Hal itu
disampaikan Ketua PPI UK, Haikal Bekti Anggoro, dalam pertemuan
dengan tim Badan Legislatif DPR RI dalam acara ramah tamah diadakan
di Ruang Crutacala KBRI London, yang dihadiri Duta Besar Indonesia
untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia Utara, TM Hamzah Thayeb, beserta
staf KBRI dan perwakilan PPI UK, Rabu.
Dalam
pertemuan tersebut mahasiswa membahas beberapa topik dan meminta para
delegasi Tim Badan Legislatif DPR yang tengah mengadakan kunjungan
kerja di London dipimpin Dimyati Natakusuma untuk memberikan
penjelasan mengenai kunjungan kerja ke London.
Sebelumnya PPI
UK membacakan pernyataan sikap dari aliansi PPI Eropa dan Amerika
terhadap kunjungan kerja maupun studi banding, seperti tercantum di
website PPI UK .
PPI UK pun
menyampaikan kecewanya terhadap Ketua DPR RI, Marzuki Alie terhadap
pernyataannya mengenai pelajar Indonesia di luar negeri. PPI UK
menyatakan, pelajar Indonesia belajar di luar negeri karena ingin
berkontribusi di Indonesia kelak sekembali ke Tanah Air untuk
meningkatkan kualitas universitas di Indonesia.
Dalam
kesempatan itu Haikal Bekti Anggoro menyampaikan beberapa poin yang
menjadi bahan kerja sama antara DPR RI dan PPI UK dan memastikan
setiap rupiah yang dikeluarkan rombongan DPR RI dapat kembali ke
masyarakat Indonesia dalam bentuk kebijakan yang bermanfaat.
Selain itu,
PPI UK juga berharap dengan koordinasi tersebut, setiap rombongan DPR
RI yang hadir dapat bertemu dan berdiskusi dengan pelajar Indonesia
yang ahli di bidangnya.
Sementara
itu, Dimyati Natakusuma menyatakan kunjungannya ke Inggris cukup
bermanfaat dan menyebutkan di UK tidak terdapat UU yang mengatur
Keinsinyuran, melainkan hanya terdapat badan regulasi independen
bernama "Engineering Council".
Ia
membandingkan walaupun tanpa UU Keinsinyuran, badan regulasi di UK
tetap dapat bekerja, sementara di Indonesia hal tersebut tidak dapat
dilaksanakan.
Untuk
diketahui, Badan Legislasi tersebut telah mengunjungi British
Parliament, Department for Business, Innovation and Skills dan Royal
Academic of Engineering. Selain itu mengunjungi Institution for Civil
Engineers and UK Engineering Council dan akan melakukan pertemuan
dengan Royal Institute of British Architect.
Pemimpin
rombongan menyatakan alasan mengunjungi UK karena rombongan menilai
proyek yang ada di UK yang terbaik di dunia dan ingin membandingan
antara ada dan tidak adanya UU Keinsinyuran sebuah negara.
Dimyati
Natakusuma mengakui ada juga kunjungan DPR RI maupun pemerintah yang
mungkin kurang dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam
kesempatan itu ia juga mendukung kegiatan yang dilakukan PPI UK yang
merangkul mahasiswa Indonesia di luar negera diharapkan akan
bermanfaat saat kembali ke Tanah Air.
Sementara
itu, Duta Besar Indonesia untuk UK dan Irlandia Utara, Hamzah Thayeb,
mengakui, kalau dirinya memang sebagai dutabesar RI di Inggris.
¿Kalau saya ini memang Duta Besar. Namun Duta Besar sebenarnya
adalah kalian sebagai pelajar," ujarnya.
Dalam dialog
terbuka, PPI UK menawarkan pembahasan RUU Keinsinyuran dengan para
pelajar, di antaranya DPR RI perlu memahami sistem Pemerintahan
Inggris yang berbentuk demokrasi parlemen dengan konstitusi monarki.
PPI UK minta
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di seluruh dunia mendapat
kesempatan untuk memberi masukan kepada tim DPR RI yang berkunjung ke
luar negeri seperti yang dilakukan PPI UK .
Haikal Bekti
Anggoro berharap adanya jalinan kerja sama antara PPI UK dan DPR RI
di masa datang dengan mengadakan acara diskusi, dan berbagai bentuk
lainnya. ***3***
(T.H-ZG/B/F002/F002)
29-11-2012 06:24:18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar