JARINGAN PENELITI KESEHATAN
INDONESIA TERBENTUK DI MANCHESTER
London, 10/11 (ANTARA) - Peneliti dan
akademisi Indonesia di Inggris membentuk Jaringan Kajian Kesehatan Indonesia
yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengembangkan penelitian dan
publikasi ilmiah tentang Indonesia.
Pada pertemuan di University of
Manchester ini, disepakati beberapa langkah konkrit untuk meningkatkan kualitas
peneliti Indonesia yang sedang menempuh pendidikan maupun yang bekerja di
berbagai institusi pendidikan di Inggris, ujar Dono Widiatmoko yang merupakan
salah seorang penggagas kelompok kepada ANTARA London, Sabtu.
Dalam pertemuan perdana Jaringan Kajian
Kesehatan Indonesia di Inggris, Dr. Gindo Tampubolon menjabat sebagai
"Senior Research Fellow" mengatakan bahwa tujuan dibentuknya kelompok
kajian ini adalah untuk memfasilitasi kemampuan akademik peneliti bidang
kesehatan Indonesia untuk berkompetisi di tinggi tingkat dunia. .
Sudah saatnya peneliti Indonesia
menggantikan posisi peneliti-peneliti asing dalam mempublikasikan hasil
penelitian tentang Indonesia di publikasi internasional, demikian Gindo.
Paper Akademis
Dalam pertemuan perdana ini dibahas berbagai paper akademis terakhir
dari mahasiswa doktoral dan master asal Indonesia yang sedang menempuh
pendidikan di Manchester, London, dan beberapa kota lain.
Diantaranya adalah Adi Cilik Pierewan,
mahasiswa S3 di University of Manchester, menyampaikan studinya tentang
pengukuran standar kesejahteraan (well being) dengan parameter kebahagiaan
(happiness).
Dalam paparannya ia mengungkapkan bahwa
kebahagiaan bisa dijadikan sebagai salah satu acuan pengukuran standar
kehidupan dan kesehatan.
Lain halnya dengan Dewi Nur Aisyah,
mahasiswa tingkat master yang baru saja menyelesaikan tugas akhirnya di
Imperial College London, menyampaikan hasil analisis spasial penyakit
filariasis di Jawa Barat pada pertemuan jaringan ini.
Dewi, alumnus Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia dan pernah mendapat penghargaan mahasiswa
berprestasi utama di kampusnya ini, menyampaikan dengan analisis spatial
program penanggulangan penyakit bisa dilakukan secara lebih terarah dan
terfokus.
Dengan dibentuknya Jaringan Peneliti
Kesehatan Indonesia di Inggris ini diharapkan akan muncul peneliti dan
akademisi Indonesia yang mumpuni di dunia, demikian Devi Femina dan Citra Jaya
selaku koordinator jaringan.
Secara regular jaringan akan bertemu
setahun tiga kali dengan mengusung
penelitian-penelitian terbaru yang dilakukan oleh anggota jaringan ini, ataupun
peneliti lain yang terkait dengan penelitian kesehatan Indonesia.
Sedangkan menurut Dono Widiatmoko yang
merupakan salah seorang penggagas kelompok ini, semakin banyak akademisi dan
peneliti Indonesia yang bekerja dan melanjutkan kariernya di berbagai institusi
luar negeri.
Diharapkan dari mereka bisa muncul
bantuan, ide dan network yang bermanfaat bagi para peneliti Indonesia ke
depannya, demikian Dono yang menjabat sebagai Senior Lecturer in Evidence Based
Practice and Health Economics di Teesside University ini.
***3***
(ZG/B/Z003)
(T.H-ZG/B/Z003/Z003) 10-11-2012
09:45:50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar